Jumat, 23 September 2011

Kamu Tahu Nggak “Kenapa Malam Ini Nggak Banyak Bintang di Langit?”

Terinspirasi oleh:  langit malam tanpa bintang
Temanggung, 23 September 2011

Malam minggu itu udara terasa sangat dingin menggelayuti rangka tubuh. Membuat diri ini seakan terasa menggigil oleh sumilir angin kecil yang berhembus dari dedaunan pohon. Terasa menusuk tulang – tulangku yang terlapisi oleh kulit tipis ini. Seakan jaket tebal yang kukenakan tak terasa membantu sedikitpun…

Brrrr… “Dingin banget malam ini. Mungkin karena mendung ya.”, batinku dalam hati

Tiba – tiba badanku terasa lebih menggigil tajam setelah ada sumilir angin yang datang dari sisi kiriku. Menyeliap melewati sela – sela jaket warna cokelat tua yang kupakai ini.

Sejenak kupandangi langit malam yang nampak agak menggelap itu. Serasa ada yang beda dengan malam – malam sebelumnya. Seakan ada pemandangan yang mengganjal dalam pikiranku. Tak nampak olehku pemandangan sang dewi malam yang biasa bersinar indah di setiap malam. Sang bintang pun nampak tak satu pun menampakkan keceriannya.

“Hmmm.. mala mini mendung banget”, batinku dalam hati.

***

“Hayooo… mbak Ani kenapa kok diem sendirian. Malah ngalamun di luar kie.”

Suara itu tiba – tiba terdengar mengagetkanku dari arah belakang. Kucoba menolehkan pandanganku dan sejenak ku lihat adek perempuanku datang menghampiri kesendirianku di malam itu.

“Kenapa e mbak?”, tanya Elly spontan.
“Eh kamu… El. Ngagetin mbak aja.”, jawabku.
“Lhah mbak Ani yang ngalamun di luar aja nih. Ati – ati lho mbak.”
“Eitts… Siapa yang ngalamun? Mbak kan cuma melihat langit mendung di malam ini. Menikmati langit tanpa kehadirang sang dewi malam dan bintang – gemintang.”
“Ahhh… Mbak mulai deh  lebay”

Aku hanya bisa menyaksikan adek perempuanku itu agak sensitif mendengar kata – kataku. Dan tak jarang membuatku hanya bisa tertawa lepas.

“Eh El.. Kamu tahu nggak kenapa mala mini nggak ada bintang yang menghiasi langit malam?”, tanyaku tiba – tiba.

Elly sejenak terdiam seakan sedang memikirkan jawaban dari pertanyaanku.

“Yak an karena ketutupan mendung lah Mbak…”, jawabnya cepat.
“Ada jawaban lain?”

Elly kembali terdiam meikirkan pertanyaan. Beberapa menit kemudian dia cuma menggelengkan kepalanya tanda menyerah. Badannya yang kecil mendekat ke arahku seakan mencoba mencari hangatnya tubuh.

“Kenapa langit malam ini ndak banyak bintang yang bertaburan?”, kataku melanjutkan.

Mataku memandang tajam kea rah Elly. Gadis kelas 6 SD itu hanya nampak terkantuk – kantuk penasaran melihat ke arahku. Dan seketika kulanjutkan jawaban pertanyaanku.

“Karena Allah mau menunjukkan pada kita. Kalau tidak selamanya hidup ini indah. Kadang mendung dan masalah juga pernah menjumpai di kehidupan kita. Gituu dek.”

Elly nampak mengangguk – angguk memahami kata demi kata yang keluar dari mulutku.

“Oia… Elly tahu juga nggak kenapa kalai pagi hari mentari selalu ada sang mentari yang bersinar menghangatkan bumi?”.

Sejenak Elly hanya terdiam. Dia kembali menggaruk – garuk rambut kepalanya seakan ada yang terasa gatal. Padahal tak satu pun yang ia temukan dari kerudung putihnya itu.

“Elly tahu kak.. karena Allah selalu memberikan jalan kemudahan di setiap masalah yang datang. Seperti sang mentari pagi yang selalu hadir meski sebelumnya malam begitu pekat. Iya kan kak??”

Aku hanya tersenyum melihat perkembangan adek kecilku itu. Seketika ku peluk erat dengan kedua tanganku. Seakan mencoba menghilangkan rasa kantuk dan dingin yang memberatkan di malam itu.

0 komentar:

Posting Komentar