Selasa, 26 April 2011

LOMBA ESSAY n NARASI PENDIDIKAN KRITIS 2011


Dalam menyambut Hari Pendidikan Nasional bertepatan dengan pelaksanaan seminar nasional oleh Forum Nasional Pendidikan Alternatif bertajuk “Pendidikan Humanis Hari Ini”, panitia pelaksana (panpel) memberi kesempatan bagi mahasiswa dan guru untuk berkarya memberi sumbang pemikiran kritis idealis dan solutif dalam rangka ‘memanusiakan manusia’ secara tertulis dalam “Lomba Esai-Narasi Nasional 2011?.


Pelaksana: 
FORUM NASIONAL PENDIDIKAN KRITIS-ALTERNATIF

Waktu pelaksanaan
22 Maret – 22 Mei 2011

Tema
PELAKSANAAN PENDIDIKAN ALTERNATIF

Sub tema
1. Pendidikan dilematis
2. Belajar itu asik
3. Berbenah dari kelas
4. Antara guru, fasilitator, dan orang tua

Alamat mengirim
Naskah dikirim ke narasi.ep@gmail.com

Peserta
1. Mahasiswa
2. Guru

Penilaian
1. Orisinalitas;
2. Gaya bahasa; dan
3. Ketepatan analisa

Pengumuman kepesertaan 
Pertama 5 April 2011
Kedua 3 Mei 2011
Ketiga 22 Mei 2011 (Hari terakhir pengiriman naskah, pukul 24.00 WIB)

Pengumuman pemenang
24 Mei 2011

Ketentuan-ketentuan: 
1. Naskah boleh berbentuk narasi atau esai.
2. Naskah tidak pernah dipublikasikan di media cetak maupun elektronik.
3. Naskah ditulis di atas kertas ukuran A4, margin normal, 1 spasi, minimal 5 halaman, disertai fotenote / daftar pustaka bila terdapat rujukan atau kutipan.
4. 1 orang peserta hanya mengirim maksimal 2 naskah.
5. Naskah fokus pada sub tema, tidak bercabang.
6. Halaman akhir naskah dilengkapi dengan data pribadi ( nama, alamat, usia, tempat kuliah, tempat mengajar, no HP / kontak, email, dan no rekening -pribadi atau berwakil).
7. Setiap pengiriman naskah peserta melampirkan attachment file scan KTP yang masih berlaku.
8. Setiap peserta diharuskan menulis isi pengumuman lomba ini di note FB masing-masing dengan men-tag 25 teman termasuk akun FB panitia (sebelumnya add forum.pendidikan@ymail.com).
9. Kepesertaan gugur bila tidak sesuai ketentuan naskah.
10. Naskah yang masuk menjadi milik panitia. 
11. Hanya pemenang yang akan dihubungi panitia via email / telepon dan hadiah dikirim ke no rekening pemenang.
12. Keputusan panitia adalah kuat dan tidak dapat diganggu gugat.

Hadiah*
Kategori mahasiswa
Penerima penghargaan pertama Rp. 6.000.000;
Penerima penghargaan kedua Rp. 3.000.000;
Penerima penghargaan ketiga Rp. 1.500.000;

Kategori guru
Penerima penghargaan pertama Rp. 7.000.000;
Penerima penghargaan kedua Rp. 3.500.000;
Penerima penghargaan ketiga Rp. 2.000.000;

* Keterangan : Hadiah sudah termasuk pajak

Bagikan

Gempa Susulan Goyang Cilacap


SELASA, 26 APRIL 2011 | 15:02 WIB



foto


TEMPO InteraktifCilacap -Setelah diguncang gempa berkekuatan 6,3 skala richter, perairan Cilacap kembali digoyang gempa dengan kekuatan 5 skala richter, Selasa, 26 April 2011. 
Gempa ini tidak terlalu terasa seperti gempa yang pertama. “Gempa susulan tersebut terjadi pukul 14.24 siang,” ujar Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Banjarnegara, Ahmad Lani, Selasa 26 April 2011.

Lani mengatakan, titik gempa berada di 8.46 derajat lintang selatan dan 108.36 derajat bujur timur atau 108 kilometer barat daya Cilacap. Ia menyebutkan kedalaman gempa mencapai 70 kilometer.

Satu jam sebelum gempa ini, perairan Cilacap juga digoyang gempa dengan kekuatan 6,3 skala richter. Lokasi gempa tersebut berada di 120 kilometer barat daya Cilacap dengan kedalaman 24 kilometer.


Rabu, 13 April 2011

Topeng Khatulistiwa

Ada yang lucu dari negeriku Indonesia


Orang bilang Indonesia kaya akan sumber daya…
Tapi kok masih banyak orang meminta – minta…
Orang bilang Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya…
Tapi kok masih banyak orang yang kelaparan di luar sana…

Dulu Indonesia terkenal sebagai macan asia…
Hmmm…
tapi sekarang mana taringmu yang kembali menganga…
Dulu Indonesia terkenal dengan hasil berasnya…
Hmmm…
tapi sekarang kok para petani banyak yang menderita..

Jika ku pikirkan kembali…
Ada yang lucu dengan negeriku Indonesia…
Ketika para rakyat mengeluh karena mahalnya harga…
Para wakil rakyat tampak asyik membangun gedung megahnya…

Jika ku renungkan kembali…
Ada yang lucu dengan negeriku Indonesia…
Ketika banyak orang merasa bisa menjadi artis ternama…
Dari mahasiswa, polisi hingga artis ibu kota…
Bisa terkenal karena aksinya yang menggila…

Saat ku lihat kembali…
Ada yang lucu dengan negeriku Indonesia…
Ketika ribuan orang berharap ada prestasi di sepak bola…
Justru segelintir orang mencoba menukangi untuk menguasainya…

Saat ku dengar kembali…
Ada yang lucu dengan negeriku Indonesia…
Ketika puluhan orang berstatus sarjana mengakhiri wisuda…
Tapi mereka berbondong – bondong mencari kerja…
Seakan mereka tak jauh beda denga lulusan SMA…

Maaf bukanya aku tak suka dengan negeri zamrud khatulistiwa…
Tapi aku rindu orang mengungkap cinta…
Tulus ikhlas untuk bangsanya…
Hanya sekedar tuk bilang “Aku Cinta Indonesia…”

Jika kita inginkan semua bukanlah khayalan belaka…
Kita masih punya banyak asa…
Hanya tuk mewujudkan sebuah mimpi cerita…
Hingga menggapai Indonesia yang lebih berjaya…

Kini saatnya Indonesia menunjukkan kualitasnya…
Bukankah kita ingin membuat anak cucu kita tertawa…
So, rajutlah benang asa penuh dengan cinta…
Tak perlu menunggu lama – lama…
Karena kita ingin melihat Indonesia lebih bercahaya…
Hingga akhir hayat kita…

Dan tak ada orang yang berkata…
Ada yang lucu dengan negeriku Indonesia…

Jumat, 01 April 2011

Ku Tahu Kadang Kau Cemburu



Ayah….
Kasih sayangmu beda…
Tak semanja perhatian ibu…
Yang dengan lirih menopangku…

Ayah…
Belaian cintamu beda…
Tak selembut tangan ibu…
Yang dengan merdu menyemangatiku…

Aku tahu…
Kadang kau marah…
Kadang kau membentakku…
Tapi aku juga tahu…
Ada cinta dalam ketegasanmu…

Aku tahu…
Kadang kau padu menyatu…
Kadang kau membatu…
Tapi aku juga tahu…
Ada kelembutan dalam keegoanmu…


Aku tahu…
Kadang kau lelah…
Kadang kau menderita…
Tapi aku tahu…
Ada tangis dalam dinginnya sikapmu…

Ayah…
Janganlah kau cemburu…
Saat kubuatkan puisi untuk Ibu…
Tapi…
Aku juga sayang dirimu…

Ayah…
Janganlah kau cemburu…
Ketika Rasul lebih menyuruh menghormati Ibu…
Tapi…
Aku tetap cinta dirimu…

Kan kupersembahkan senyum tulus ikhlas…
Tuk hari tuamu esok…
Tunggu aku untuk membalas semua pengorbannamu…
Ayah…


Bekasi, 29 maret 2011