Rabu, 28 September 2011

Alhamdulillah... Allah Masih Memberi Kesempatan Kita untuk Membaca Note Ini...


“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S Ar- Rahmaan)
Inpirated by: Sang mentari pagi yang bersinar di pagi hari
Temanggung, 26 Juli 2011

Pernahkah kita membayangkan diri kita menjadi seorang pengemis jalanan yang tak punya rumah. Kedinginan hidup di tepian jalan. Tidur tanpa alas yang empuk, hanya selembar koran bekas yang menjaganya. Hidup di serambi toko, lorong2 jembatan, hingga tepian jalanan.

Pernahkah kita membayangkan diri kita terlahir di wilayah konflik seperti Palestina. Tidur malam kita terasa tak nyenyak seakan nyawa kita sedang diburu musuh. Sampai – sampai kebutuhan hidup sehari – hari pun harus tetap diblokade dan dibatasi oleh musuh.

Atau pernahkah juga kita membayangkan diri kita hidup di sebuah ujung negeri tak terjamah ilmu pengetahuan dan teknologi. Hingga hanya sekedar alam raya yang menemani. Jangankan untuk mengenal sekolah sehari – hari. Untuk mengenal buku dan pensil pun tak kan mudah kita temui.

Di pinggiran sana…
Tak terjamah oleh apapun…
Seakan hidup mengasingkanmu sendirian…
Hingga terasa dunia bagaikan penjara hidup bagimu…


Mas… Mbak…
Alhamdulillah…
Kita masih bisa menyaksikan sang mentari yang bersinar di pagi ini. Menatapnya dengan wajah beseri – seri. Meskipun banyak masalah yang bergelimpangan datang silih berganti dalam kehidupan kita. Namun, Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk berikhtiar sebaik mungkin hari ini.

Kita masih diberikan kesempatan untuk membaca note ini. Bahkan penulis pun bersyukur masih bisa diberikan kesempatan untuk sekedar berbagi inspirasi melalui tulisannya. Sebuah kenikmatan lain ketika kita masih bisa membuka sejenak facebook meski hanya untuk sekedar mengisi waktu luang dan mejelajah ruang kreasi kita. Karena tak semua orang bisa melakukan hal ini. Jangankan untuk menyisihkan pulsa dan uang untuk membuka facebook. Masih ada orang yang menyisihkan uang untuk makan aja terasa susah.

Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk bisa berucap syukur hari ini. Sebuah kenikmatan sejenak di saat orang lain masih sibuk dengan segala aktifitas hariannya. Sebuah kenikmatan syukur yang insyaAllah akan semakin menambah kenikmatan lain bagi kita.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat -Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S Ibrahim : 7) 
Dan semoga kita terhindarkan dari pribadi yang mengkufuri nikmat – nikmat Sang Maha Cinta seperti sepenggal syair berikut ini,

Sang mentari telah bersinar terik...
Namun, kabut tebal menutupi kemegahannya...
Dan begitupun kehidupan..
Walau karunia dan rezeki yang Allah  berikan luar biasa megahnya…
Namun, t’kadang keangkuhan kita sering membuat kita lupa tuk  b’ucap syukur…


Mas… Mbak…
Besyukur memang menjadi sebuah hal kecil yang nampak sepele. Namun di balik semua itu Allah sedang memberikan kita waktu untuk merenungi nikmat dan anugerah yang telah Dia berikan pada diri kita, Kenikmatan yang selalu terisi setiap deru nafas kita yang akan selalu menjalar hingga akhir hayat kita. Sepenggal syair kehidupan mencoba ku uraikan untuk menutup catatan kecil ini.

Langit malam begitu gelap memikat…
Namun, rembulan dan bintang gemintang menghiasi dengan begitu indah…
Segaris masalah siap menghadang kehidupan manusia…
Namun, masih ada setitik alasan tuk membuat diri kita tetap bisa berucap syukur…
Alhamdullillah Ya Rabb…

0 komentar:

Posting Komentar