Sabtu, 31 Desember 2011

Akhir Yang Mengawali…


Semua kan mengalir hingga waktu terhenti

Terinspirasi oleh : tetes deru air mata
Yogyakarta, 31 Desember 2011

Bukan…
Air mata itu bukan cuma pertanda kesedihan…
Namun…
Air mata itu pertanda senyuman hati yang ikhlas…

Bukan…
Ini bukan akhir dari segalanya…
Namun…
Ini adalah awal dari cerita nyata yang kan dimulai…

Berhentilah menangis…
Jika air mata itu hanya menyiksamu…
Berhentilah tersenyum…
Jika senyuman itu hanya sekedar tipuanmu…

Sahabat…
Aku ndak ingin melihatmu menangis…
Jika itu hanya sekedar tangisan kesedihanmu…
Tapi mengangislah…
Karena tawa bahagia yang kau rasa…

Sahabat…
Aku ndak ingin melihatmu tersenyum…
Jika itu cuma sekedar dimulutmu semata…
Tapi tersenyumlah…
Karena hatimu yang berbahagia…

Teruslah tersenyum dan menangis sahabatku…
Hingga air mata dan senyumanmu kan mengingatkanku akan cinta – Nya…

Sabtu, 05 November 2011

“Saya kan bukan orang kaya… Terus mau Qurban apa? Qurban perasaan…??”(Belajar Dari Ibrahim a.s)


Belajar tentang shodaqoh dan Qurban

 
Terinspirasi oleh:  Q.S Ash Shaaffat: 100 - 111
 Sumber : Ust. Yusuf Mansyur @ Wisata Hati
Temanggung, 05 November 2011

“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang Termasuk orang-orang yang saleh.” Q.S Ash Shaaffat: 100

Sepenggal ayat tersebut menjadi sebuah doa harapan terbesar dari Nabi Ibrahim a.s. Karena pada saat itulah beliau dengan segala kerendahan hatinya memohon kepada Allah agar dikaruniakan seorang anak dambaan. Seorang anak yang udah bertahun – tahun dinantikan kedatangannya. Sejenak akan kugambarkan dalam sepenggal syair berikut.


Belajar dari Ibrahim…
Dengan berpasrah diri dan kerendahan hatinya dia meminta…
Pada Allah, Sang Maha Cinta…
Akan kehadiran seorang anak yang didamba…
Hingga akhirnya Allah pun mengabulkan doanya…
Namun semua belumlah berakhir ceritanya…
Karena Allah ingin menguji keikhlasan hati sang ayah pada anaknya…
Meminta Ismail sebagai kurbannya…
Dengan kesabaran dan keikhlasan rasa…
Akhirnya Allah menggantinya dengan domba…
 


Mungkin bisa kita bayangkan betapa terpukulnya sang nabi ketika harus menerima perintah Allah ini. Kehilangan cinta yang begitu lama ia nantikan kedatangannya. Dan akhirnya semua dari ujian yang Allah berikan terjawab dengan digantikannya dengan perintah untuk kurban domba. Disinilah awal mula kisah dan kewajiban kita untuk melaksanakan ibadah kurban.

Dan ketika kita analogikan di kehidupan kita sehari – hari. Yupz Allah menguji kita dengan kehilangan hal – hal yang kita cinta. Sebuah cobaan ketika kita harus menerima keadaan pahit untuk merasakan kehilangan benda, orang, harapan, mimpi, target yang kita cinta. Padahal kita sangat menginginkan hal – hal yang kita cinta ini.

Disinilah kita sedang diuji untuk mengetahui seberapa besar rasa cinta kita kepada ciptaan – Nya dibandingkan rasa cinta kita pada Allah. Memang sepantasnya kita tidak menyia – nyiakan anugerah cinta yang telah Allah berikan. Namun, disinilah kita perlu mengingat bahwa semua yang kita rasakan ini adalah anugerah dan nikmat dari Sang Maha Cinta. Tak seyogyanya juga kita terlalu membesar – besarkan rasa cinta kita pada makhluk. Hingga akhirnya kita hanya berharap agar rasa cinta kita pada dunia ini akan semakin mendekatkan diri kita pada cinta Allah.

Ketika cinta datang kepadamu…
Sambutlah dengan sewajarnya rasa…
Dan janganlah kau menyia – nyiakannya…
Sebelum Allah kembali mengambil rasa mu…
Karena justru menjerumuskanmu ke sengsara…
Hingga akhirnya satu pinta dalam doa…
Semoga rasa cinta ini semakin mendekatkan kita pada – Nya…
Sang Maha Cinta…



Namun… biasanya ada satu pertanyaan bergeliat dalam pikiran kita “Saya kan bukan orang kaya… Terus mau Qurban apa? Qurban perasaan??”
Hmm… tentu saja tidak. Allah telah memberikan kita batas kemampuan yang berbeda – beda. Adaorang kaya ada pula orang belum kaya. Ada orang sukses ada pula orang belum sukses.Nah disinilah kita punya kapasitas masing masing untuk melalukan Qurban kita. Sejenak penulis ingin mendengdangkan sebuah syair penutup untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Bukankah Allah Maha Adil…
Semua orang meiliki kapasitasnya masing – masing…
Akan kemampuan dan kebutuhannya…

Tak perlu menunggu dirimu kaya…
Tak perlu menunggu dirimu suksez…
Tak perlu menunggu dirimu banyak harta…
Untuk mengorbankan cintamu pada – Nya…
Karena Allah Maha Segalanya…


Bukankah kau punya telinga…
Yang bisa kau korbankan untuk mendengarkan kebaikan…
Bukankah kau punya mata…
Yang bisa kau korbankan untuk melihat kebaikan…
Bukankah kau punya mulut…
Yang bisa kau korbankan untuk melantunkan dzikir kebaikan…
Bukankah kau punya waktu…
Yang bisa kau korbankan untuk menuju langkah kebaikan…

Dan akhirnya…
Kepada kitalah semua kebaikan itu akan kembali…

NB: afwan… tidak bermaksud untuk menggurui atau mengajari. Tapi inilah harapan dan keinginan dalam hati agar kita selalu berada di jalan cinta – Nya. Maaf jika ada kekungan n kekhilafan dalam penulisan, kelebihan n kebenaran hanya milik Allah semata.  Saling berbagi inpirasi, saling mengingatkan. Semoga bermanfaat nggih. SMANGADZ. ^^V

Sobat…
Selamat idul adha 1432 H. Mg kita kan menjadi pribadi yang bisa membangun cinta lebih bijak. Mengajarkan kita tentang keikhlasan dan kesederhanaan. Untuk saling berbagi cinta pada sekeliling kita. SMANGADZ…


Kamis, 03 November 2011

Alhamdulillah Ya… Sesuatu


Ibadah kecil yang kadang lupa kita lakukan adalah bersyukur



Terinspirasi oleh:  sang mentari pagi yang menghangatkanku
Temanggung, 03 November 2011

Mr. X bertemu dengan sahabatnya mr. Y di mushola teknik itu. Karena mereka sudah lama tak  pernah bertemu, akhirnya dua sahabat itu pun saling mengumbar obrolan kerinduan mereka. Berikut sepenggal pembicaraan awal mereka.
x : Assalamu’alaykum bro…
y : Wa’alyakumsalam mas bro…
x : Piye kabare?? Wis suwe gak kethok… 
       (Apa kabar?? Udah lama ndak keliatan)
y : Alhamdulillah sehat… Piye awakmu? 
      (Alhamdulillah sehat, Gimana denganmu?)
x : Alhamdulillah… Eh piye saiki sibuk apa?
     (Eh sekarang sibuk apa nih?)

Nampaknya ndak ada yang aneh dengan pembicaraan tersebut. Namun, sejenak ketika kita perhatikan ada satu hal yang lebih menonjol yaitu tentang kata “Alhamdulillah”. Secara kosakata, Alhamdulillah berasal dari kata Al-Hamdulillah (الحمد لله) yang berarti "Pujian itu hanya untuk Allah", merupakan ungkapan atas rasa terima kasih seorang muslim atas karunia Allah. (Wikipedia).

Dan secara khusus dapat kita maknai sebagai sebuah ucapan syukur kita pada Allah atas karunia yang telah Allah berikan kepada kita.

Ooops, namun terkadang ada hal yang membuat kita lupa sejenak. Bayangkan saja ketika ada sahabat atau teman kita yang menanyakan kabar ke diri kita. Dan dengan simple kita bisa menjawab “Alhamdulillah baek”. Hmmm… terasa begitu mudah dan hambar untuk kita ucapkan. Sehingga kadang rasa syukur kita itu pula hanya terasa sangat hambar.

Lihatlah sang mentari pagi yang bersinar itu…
Meskipun mentarinya yang terik telah menyinari bumi…
Namun, kabutnya yang tebal terasa telah menutupi pancarannya…
Meskpun anugerah yang Allah berikan begitu banyak berlimpah…
Namun, kadang hati kita lupa untuk berucap syukur…
Alhamdulillah…

Yupz, memang terasa  sangat hambar ketika kita mengucapkan kata “Alhamdulillah” tanpa sebuah rasa yang kita keluarkan dari hati. Hanya sebuah kalimat kebiasaan yang kita alirkan begitu saja dari mulut kita. Tanpa ada sebuah pemaknaan katanya. Dan akhirnya bisa jadi kita seperti orang mabuk yang hanya sekedar melakukan aktifitas tanpa ada pemikiran dalam otaknya. Naudzubillah Mindzalik…

Nah, sejenak mungkin kita perlu mencoba hal lain ketika mengucapkannya. Sejenak sebelum kita mengucapkan kata tersebut. Kita tenangkan diri sejenak, kita rasakan anugerah dan nikmat yang telah Allah berikan selama ini. Dan kita tarik nafas kita dalam – dalam. Hingga akhirnya kita keluarkan sebuah kalimat yang pendek tapi sarat arti ini. Alhamdulillah…

Rasakan sejenak udara yang selalu gratis terbagi untukmu…
Mengalir mudah dari lingkungan sekitar…
Masuk ke dalam hidung dan tenggorokan…
Hingga masuk ke dalam selaput paru – paru…
Terasa akan semakin nikmat ketika kita rasakan artinya…
Bahwa semua yang kau rasakan adalah anugerah luar biasa…
Dari Sang Maha Cinta… 

Dan (ingatlah juga), takala Rabbmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)


Sobat…
Sejenak kita rasakan nikmat dan karunia yang Allah berikan masih begitu banyak dibandingkan masalah – masalah yang berdatangan. Di sinilah kita mungkin sedang di ajarkan sebuah hikmah untuk tetap mensyukuri sekecil apapun nikmat yang telah Allah berikan pada kita. Hingga akhirnya kita dapat mensyukuri nikmat ini dari hati, kata, dan sikap kita sehari – hari.

NB: afwan… tidak bermaksud untuk menggurui atau mengajari. Tapi inilah harapan dan keinginan dalam hati agar kita selalu berada di jalan cinta – Nya. Maaf jika ada kekungan n kekhilafan dalam penulisan, kelebihan n kebenaran hanya milik Allah semata.  Saling berbagi inpirasi, saling mengingatkan. Semoga bermanfaat nggih. SMANGADZ. ^^V


Selasa, 01 November 2011

ANAK KECIL YANG TAKUT API NERAKA


Dalam sebuah riwayat menyatakan bahawa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang seorang anak kecil sedang mengambil wudhu' sambil menangis.
Apabila orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?"
Maka berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik saya telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum" yang bermaksud, " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka."

Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalm api neraka."
Berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik, pakcik adalah orang yang berakal, tidakkah pakcik lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."

Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"

Mantan Maling dan Mantan Ustadz

Karena hati ibarat gelombang yang kan terus berubah - ubah

Terinspirasi oleh:  mentari pagi yang bersinar
Temanggung, 01 November 2011



“Hati dinamakan qolb karena sifatnya yang cepat berubah. Hati itu bagaikan bulu (ayam) yang tergantung di atas sebuah pohon, yang dibolak-balikan oleh angina sehingga bagian atas terbalik ke bawah dan bagian bawahterbalik ke atas.”
(HR. Ahmad)


Mas’e… Mbak’e…
Mungkin kalau kita pernah nonton film “Dalam Mihrab Cinta” ataupun membaca novel karya
Habbiburahman El Shirazy itu, mungkin kita bisa melihat sosok Syamsul yang berproses dalam hatinya. Dia yang sebelumnya adalah seorang anak pesantren harus beralih diri menjadi seorang pencuri. Hingga akhirnya Allah menetapkan kembali hatinya untuk hijrah ke kebaikan. Atau mungkin dalam kehidupan kita sering mendengar kisah tentang mantan ustadz yang justru berubah menjadi orang jahat dan juga tentang mantan maling yang berubah menajdi ustadz.



Hati ibarat gelombang yang kan terus berubah – ubah…
Kadang suatu saat keimanan kita berada di puncak paling tinggi…
Dan tak jarang pula keimanan kita jatuh terjermbab ke lembah terdalamnya…
Disitulah kita perlu menjaga hati…
Agar dapat selalu istiqomah di jalan cinta – Nya…

Yupz, bgitulah sejenak makna hati. Hati itu ibarat gelombang yang sealalu naik turun keimanannya. Tak pernha ada yang tahu kehiduapan kedepan kita ini seperti apa. Banyak factor lingkungan yang bisa mengubah urusan tentang yang satu ini. Hingga kadang orang baik bisa berubah menjadi orang jahat. Pencopet bisa berubah menjadi ustadz, dll. Melihat situasi ini penulis cuma ingin sejenak bersenandung.

Kehidupan bisa mengajarkanmu akan ketetepan hati…
Tak banyak kuduga…
Bahwa kadang ceritanya bagaikan sebuah sinetron yang tak pernah kurasa…
Hingga semua terasa hanyalah mimpi semata…

Ada sang wanita berkerudung panjang ke dada…
Rela melepas jilbabnya hanya untuk sekedar harta dan kecantikannya…
Seakan mereka lupa akan agama…
Padahal secara nyata…
Dia telah menggadaikan hati untuk kehidupan dunia…

Ada pula laki – laki pejuang yang dulu selalu berada di garda terdepan…
Kala ada genderang jihad perang bertabuhan…
Namun kini membuat hati nampak teralihkan…
Membuka topeng kepalsuan…
Membuatnya sejenak lupa akan agama yang telah ia gadaikan…
Hanya karena cinta dan harta yang tak terabadikan…

Mas’e… Mbak’e…
Tak pernah ada yang tahu ketetapan hati kita. Sejauh mana kita mampu bertahan di bawah godaan dan rayuan dunia yang makin merajalela ini. Seakan – akan syetan menggoda manusia dari berbagai mata penjuru mata angin. Hingga terkadang manusia dengan mudah mengubah status lamanya sebagai orang baik menjadi orang jahat. Namun, disitulah kita mulai tersadarkan bahwa kita hanya bisa berikhtiar dan berdoa agar selalu berada di jalan cinta Allah SWT.


“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Q.S Al – Fatihah 6 – 7)

Hingga pada akhirnya mungkin satu harap yang bisa kita pinta dalam penentuan arah kita. Semoga Allah menentapkan hati kita menuju kebaikan dan ketaqwaan. Banyak hal yang bisa mempengaruhi keistiqomahan hati kita, namun disitulah perjuangan kita untuk tetap bisa berJUANG menuju jalan cinta – Nya. Dan sebagai syair penutup, penulis coba hadirkan sebuah senandung kecil.


Hati manusia ibarat sang mentari pagi yang tak menentu…
Apakah akan terbit dengan cerahnya…
Atau justru mendung tebal menyelimuti…
Namun disitulah perJUANGan kita untuk menetapkan hati…
Memilih pada dua arah perjalanan…
Menjadi seorang “maling” ataupun “ustadz”…
Disitulah kita hanya bisa berharap pinta dalam doa…
Ya Allah…
Wahai Dzat Yang Maha Membolak – balikkan hati…
Tetapkanlah hamba di jalan ketakwaan -  Mu…
Bimbinglah hamba menuju jalan cinta – Mu…

NB: afwan… tidak bermaksud untuk menggurui atau mengajari. Tapi inilah harapan dan keinginan dalam hati agar kita selalu berada di jalan cinta – Nya. Maaf jika ada kekungan n kekhilafan dalam penulisan, kelebihan n kebenaran hanya milik Allah semata.  Saling berbagi inpirasi, saling mengingatkan. Semoga bermanfaat nggih. SMANGADZ. ^^V

Minggu, 30 Oktober 2011

MAAF… Jangan GANGGU Please…!!! Lagi GALAU nih…


STOP GALAU SEKARANG JUGA…
GALAU BERLANJUT DEKATI ALLAH
UBAH GALAUMU JADI SMANGADZMU..





Dedicated : special presents to GALAU’ers
Temanggung, 29 Oktober 2011

Catatan ini khusus kubuatkan bagi Loe pada yang ngerasa galau di hati…
Karena masalah yang datang menghampiri…
Atau karena banyak cinta dan harapan yang pergi…
Hingga terasa ada yang kurang enak sendiri…
Bingung mau menumpahkan segala emosi…
Dan akhirnya cuma bisa berdiam diri…

Biasanya sih muda – mudi yang sering tersakiti
Karena sindrom GALAU yang menyerang hati…
Karena banyak masalah yang datang silih berganti…
Pada saat mereka melakukan pencarian jati diri…
Meski kadang juga sering salah arti…
Hingga akhirnya suka bingung sendiri…

Bagi mahasiswa – mahasiswi yang nyusun skripsi…
Biasanya rasa GALAU sering menyerang diri…
Apalagi kalau hidupnya menyendiri…
Merenungi nasib di pojokkan kamar mandi…
Atau justru cuma berdiam diri…
Seakan dunia menghimpitmu penuh misteri…
Mendingan deketin Sang Ilahi…
Toh Dia yang Maha Memberi Rezeki…
Bersiap tuk membantumu di setiap lini…
Tak pernah lelah menuntunmu dengan pasti…

Bagi muda – mudi yang GALAU karena cinta…
Tak perlu lah merasa menderita…
Apalagi sampai terjun loncat dari atas menara…
Berharap dunia kan membawamu ke syurga…
Padahal kau telah melakukan dosa…
Mendingan kita deketi Sang Maha Cinta…
Yang selalu berbagi rejeki dan anugerah merata…
Pada semua makhluk – Nya…


Wahai para GALAU’ers yang di sana…
Mana SMANGADZ mudanya…
Tunjukkan pada dunia kalau kamu BISA…
Karena dunia tak pernah ikutan berduka…
Kala kau menderita…
Bangkitkan OPTIMIZ di jiwa…
Bak sebuah ombak yang kan menerjang batuan sekuat baja…
Mendebur lautan dangan ganasnya…

Wahai para GALAU’ers yang di sana…
Hapuslah kemurungan yang ada di dada…
Ingat dunia kan ikutan tertawa…
Kala kau riang gembira…
Tunjukkan prestasimu pada orang yang kau cinta…
Karena mereka akan ikutan bagagia…
Kala melihatmu sukses di depan mata…

Wahai muda – mudi di penjuru negeri…
Mari kita hapuskan kegalauan hati…
Toh setiap manusia punya masalahnya sendiri – sendiri…
Namun janganlah kita merasa tak ada yang menemani…
Karena Allah selalu membersamai…
Pada setiap jalan yang kita lalui…
Ada jalan kemudahan di setiap kesulitan…

Wahai muda – mudi di seluruh dunia…
Stop update status galau sekarang juga…
Sebelum kegalauan itu menyerang di ujung kepala…
Hingga menjalar ke seluruh raga…
Membuatmu terbutakan oleh keberadaan – Nya…
Karena ada Sang Maha Cinta…



GALAU (God Always Listening And Understanding)
Genjotkan SMANGADZmu 
Ayo Tunjukan Aksi Terbaikmu… 
Lihatlah Masa Depan yang Menunggumu… 
Ayunkan OPTIMZ dalam dada… 
Usahakan Sebaik Mungkin untuk Orang – Orang yang Kau Cinta…

Jumat, 28 Oktober 2011

Wahai Pemuda - Pemudi Indonesia (Sebuah Perenungan Introspeksi Diri)


Karena pemuda adalah masa depan bangsa





Dedikasikan untuk : Hari Sumpah Pemuda 2011
Temanggung, 27 November 2011


Wahai pemuda – pemudi Indonesia…
Tahukah delapan puluh tiga tahun yang lalu…
Kala para pemuda – pemudi Indonesia saling berjanji…
Tuk menyuarakan satu kesatuan dalam jiwa…

Dengan penuh harap dan perjuangan…
Mereka menghimpun semangat kesatuan…
Menggelorakan jiwa kemenangan…
Tuk menyatukan berbagai aspek pemuda dalam berbagai kalangan…
Hingga mereka menyorakkan satu keyakinan…

Wahai pemuda – pemudi bumi pertiwi…
Tahukah enam puluh enam tahun yang lalu…
Kala sang proklamator menyuarakan kesatuan aksi…
Tuk membentuk Bangsa Indonesia dalam satu rasa…

Dengan penuh harap dan perjuangan…
Mereka menghimpun semangat kemerdekaan…
Meneriakkan jiwa kebebasan…
Tuk memerangi diri dari berbagai macam bentuk penjajahan…
Dengan tak lupa berharap penuh pada Ar-Rahman…

Namun kini…
Lihatlah generasi reformasi…
Masih banyak rakyat miskin yang terlantarkan tak berarti…
Dalam tumpukan kehidupan yang menyayat hati…
Sememtara para wakil rakyat masih banyak yang pakai mobil mercy…


Dan sekarang…
Lihatlah generasi perjuangan…
Masih banyak pemuda – pemudi yang justru terjajahkan…
Seakan kita tak lagi menyadari bahwa kita lah armada masa depan…
Yang siap membuat suatu perubahan…
Menuju dunia yang semakin maju atau justru terobohkan…
Tinggal pilihan…

Wahai pemuda – pemudi Indonesia…
Bangunkan jiwamu…
Indonesia membutuhkanmu…
Tuk membangun bahtera masa depanmu…
Hingga menuju Indonesia yang lebih maju…

Wahai pemuda – pemudi Indonesia…
Bangunkan SMANGADmu…
Indonesia menginginkanmu…
Tuk menata tangga segala bidang aspekmu…
Hingga menuju Indonesia yang lebih bermutu…

Tak perlu harus menunggu menjadi presiden…
Tuk menjadi sosok yang siap membuat perubahan…
Tak perlu menunggu menjadi orang ternama…
Tuk menjadi sosok yang siap membuat asa…

Masing – masing kita adalah agen perubahan…
Yang siap membuat warna baru dalam kehidupan…
Masing – masing kita adalah calon pemimpin…
Yang siap mencurahkan senyum baru dalam cermin…

Wahai pemuda – pemudi kebanggaan…
Bangunlah mimpi kalian…
Buktikan cita dan angan kalian pada kenyataan…
Setidaknya dunia membutuhkan peran kalian…
Tuk membangun masa depan…

Wahai pemuda – pemudi harapan…
Perjuangkan angan kalian…
Tunjukkan cinta kalian pada negeri penuh tantangan…
Setidaknya Indonesia membutuhkan kalian…
Tuk memperbaiki segala bidang kehidupan…

Janganlah kalian galau hanya karena cinta semata…
Banyak pejuang – pejuang yang mati bertaruh nyawa…
Untuk memperjuangkan kemerdekaannya…
Apa kalian tak merasa malu dibuatnya…

Janganlah kalian cengeng hanya karena sinetron drama…
Banyak pahlawan – pahlawan harus mengembara…
Untuk memerangi para penjajah di sana…
Apa kalian tak merasa malu dibuatnya…

Kini saatnya kita tunjukkan diri…
Buat keluarga kalian bangga…
Buat lingkungan kalian bangga…
Buat dunia terpesona…
Karena kesuksesan kita…

Kini saatnya kita tunjukkan jiwa…
Kalau pemuda Indonesia tak pernah tidur…
Kalau pemuda Indonesia tak hanya bermimpi…
Karena kita punya aksi…

Tunjukkan pada dunia…
Ayo… Indonesia pasti bisa berubah…

Rabu, 26 Oktober 2011

Dokter – Dokter Kehidupan


Ada jalan di setiap masalah yang berdatangan



Terinspirasi oleh : obat dan vitamin kesehatan
Temanggung, 26 Oktober 2011

Kala HUJAN lebat menunda langkahmu untuk berlari…
Disitulah sejenak Allah mengingatkan kita akan TERANG benderang…
Ketika PANAS menyengat menunda suaramu untuk lantang…
Disitulah sejenak Allah mengingatkan kita akan SEJUK sepoi…
Saat SAKIT menunda perjuanganmu untuk bergerak…
Disitulah sejenak Allah mengingatkan kita akan SEHAT…
Allah sedang mengingatkan kita untuk BERSYUKUR di kala lapang…

Sobat…
Sejenak kita mungkin pernah merasakan perjuangan kita harus terhenti ketika tubuh kita harus merasakan sakit yang mendera. Hingga waktu terasa akan lebih difungsikan untuk memanjakan tubuh kita karena harus menerima perawatan yang lebih. Nah, disitulah kita mungkin akan mulai merasakan bahwa kita diingatkan untuk merawat fisik kita lebih teratur. Saat itulah Allah sedang mengingatkan kita akan waktu LUANG ketika keSEMPITan datang menghadang. Agar sejenak kita mulai bijak menggunakan fisik yang Allah berikan dengan sebaik-baiknya ini.

“Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu di dalamnya adalah KESEHATAN dan KESEMPITAN (waktu).” H.R Al-Bukhari.

Yupz, banyak hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa ini. Namun, sejenak kita memang perlu berbuat lebih bijak dari satu per satu masalah yang datang silih berganti dalam kehidupan kita ini. Hingga pada akhirnya akan kita temukan manisnya perjuangan yang telah kita lalui ini.

Sobat…
Memang terasa sangat menyedihkan, ketika kita harus menunda perjuangan kita karena kondisi fisik yang lemas dan lunglai. Namun, disitulah kita mulai mengerti akan sebuah kenikmatan SEHAT yang Allah berikan di kala lapang. Sebuah kenikmatan luar biasa yang mungkin kadang lupa untuk kita syukuri.

Hikmah laen yang mungkin bisa kita terima adalah bahwa melalui sakit ini, sebagai menebus kesalahan – kesalahan yang telah kita lakukan di masa lalu. Agar kita sejenak lebih dekat pada – Nya. Sebuah waktu kecil hubungan kita pada Sang Pencipta. Sang Pemberi Nikmat Sehat.

Sebuah syair kucoba senandungkan untuk melengkapi note ini.


Allah hadirkan SAKIT diantara hari – hari kita yang gembira…
Sejenak membuat diri kita perlu bijak akan anugerah – Nya…
Akan waktu SEHAT selalu terjaga dalam diri kita…
Menjadi waktu yang sangat berharga…

Namun, janganlah kamu dirundung duka…
Ketika perjuanganmu harus tertunda…
Karena Allah sedang menunjukkan cinta…
Pada hamba – Nya…

Bersabarlah sejenak sahabat…
Ingatlah…
Ada sang mentari yang selalu menyinari di kala pagi…
Meskipun malam gelap menghadang langkahmu…
Ada sang pelangi yang datang menyapa di kala hujan…
Meskipun derasnya hujan menunda perjuanganmu…
Karena
Ada kemudahan di setiap kesulitan yang Allah beri…

Bersabarlah sejenak sahabat…
Seberapa pun PAHIT obat yang kau minum…
Ingat saja di kala MANIS kau ceria…
Seberapa pun BERAT kau berjuang…
Ingat saja di kala NIKMAT kau menempuhnya…

Tetap OPTIMIZ n SMANGADZ sobat…
Aku disini selalu menanti…
Senyumanmu… 

NB:
Bagi mas’e n mbak’e yg mungkin lagi tertunda langkah perjuangnya karena sakit. Mudah – mudahan diberikan kesembuhan n kecerian seperti sedia kala. “Syafakallah syifaan ajilan, syifaan layughadiru ba'dahu saqaman… Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit setelahnya.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Menanti Hujan Turun di Bulan Oktober


Kesabaran itu kan berbuah manis

Terinspirasi oleh:  musim hujan tahun ini
Temanggung, 23 Oktober 2011

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S Ar-Ruum : 41)

Hmmm… Bulan oktober 2011 ini musim kemarau belum jua berakhir. Masih ada beberapa tempat – tempat di Indonesia yang masih mengalami kelangkaan air. Masih ada orang – orang yang harus mengantri untuk sekedar mencari air bersih keperluan hidup mereka. Sementara di daerah laen justru telah kebanjiran air. Sebuah fenomena alam yang banyak memberikan kita hikmah bahwasanya kita perlu untuk menginstrospeksi kecintaan kita pada sang alam.

Di ujung dunia yang satu kemarau panjang melanda nyata…
Hingga membuat mereka terasa tercekik di dada…

Karena kehausan dan kelaparan yang melanda…
Sementara di ujung dunia lainnya…
Banjir bandang justru melanda…
Membuat perekonomian dan perdagangan terkendala…
Karena air bah yang menggenangi kota…
Semua tak luput karena ulah manusia…
Yang mulai tak lagi menyayangi alam semesta…
 

Yupz, kita tak akan banyak membahas mengenai fenomena alam ini. Secara teoritis seharusnya musim hujan di Indonesia sudah mulai terjadi pada bulan September lalu. Pada saat itu bertiuplah angin muson barat bertiup dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang bersifat basah sehingga membawa musim hujan/penghujan. Nahh, kalau di lihat secara teori tersebut bisa dikatakan kita memang sedang menanti hujan turun.
Sobat…

Mungkin sejenak kita bisa mengambil banyak hikmah dari peristiwa ini, ada banyak hal yang perlu kita persiapkan dalam kesabaran kita. Sebuah proses penantian yang tak hanya bisa kita lewatkan hanya dengan menunggu tanpa ada sikap apapun.

Bukankah sebelum hujan turun, kita perlu untuk mempersiapkan semuanya. Mulai dari melihat jemuran kita di luar, meneduhkan diri kita di tempat yang aman, atau justru hingga melakukan aktifitas bermanfaat sembari menanti hujan reda.

Hingga tanpa kita sadari penantian datangnya hujan mengajarkan kita banyak hikmah. Sejenak akan kugambarkan dalam sebait syair berikut

Kala kemarau panjang melanda bumi…
Membuat hujan turun begitu dinanti…

Seakan sebagai obat duka akan tangis dibumi…
Namun, disinilah Allah sedang menguji…
Kesabaran kita akan sebuah penantian rejeki…
Sembari terus berikhtiar sekuat diri…
Tuk menanti datangnya kemanangan di hati…

Nahhh… begitulah alam mengajarkan banyak hal untuk diri kita terus merengi hikmah luar biasa. Dalam proses penantian akan datangnya rejeki dan kesuksesan kita. Itulah waktu yang tepat kita untuk bisamemantaskan diri. Sebuah usaha semaksimal diri untuk menjadikan diri kita berhak mendapatkan kesuskesan kita. Agar ketika rejeki dan kesuksesan itu telah siap kita jemput, maka kita memang telah berhak untuk mendapatkannya.

“Jadikan diri kita pantas menjadi pribadi yang berhak Allah jadikan SUKSES… Dan kesuksesan itu akan datang dengan sendirinya”

Yupz. Proses penantian itu perlu kita nikmati sebagai sebuah proses kesabaran panjang kita. Bayangkan saja diri kita sedang berpuasa untuk menanti kedatangan kesuksesan. Tentunya tidak hanya dengan menunggu diam, namun dengan usaha semaksimal mungkin, tawakal, dan berharap penuh pinta pada Sang Maha Cinta, Allah SWT. Hingga akhirnya pada waktu berbuka kan kita rasakan kenikmatan yang luar biasa. (Alhamdulillah ya… sesuatu…) 

 “Jika kamu tetap sabar, maka ketentuan Allah tetap berjalan dan kamu mendapat pahala. Dan jika kamu tidak sabar, maka tetaplah berlaku ketetuan Allah, sedangkan kamu berdosa”. Umar bin Khattab

Jumat, 21 Oktober 2011

ANJING-ANJING NERAKA


Sabda Rasulullah S.A.W kepada Mu'adz, "Wahai Mu'adz, apabila di dalam amal perbuatanmu itu ada kekurangan :

· Jagalah lisanmu supaya tidak terjatuh di dalam ghibah terhadap saudaramu/muslimin.
· Bacalah Al-Qur'an
· tanggunglah dosamu sendiri untukmu dan jangan engkau tanggungkan dosamu kepada orang lain.
· Jangan engkau mensucikan dirimu dengan mencela orang lain.
· Jangan engkau tinggikan dirimu sendiri di atas mereka.
· Jangan engkau masukkan amal perbuatan dunia ke dalam amal perbuatan akhirat.
· Jangan engkau menyombongkan diri pada kedudukanmu supaya orang takut kepada perangaimu yang tidak baik.

· Jangan engkau membisikkan sesuatu sedang dekatmu ada orang lain.
· Jangan engkau merasa tinggi dan mulia daripada orang lain.
· Jangan engkau sakitkan hati orang dengan ucapan-ucapanmu.

Nescaya di akhirat nanti, kamu akan dirobek-robek oleh anjing neraka. Firman Allah S.W.T. yang bermaksud, "Demi (bintang-bintang) yang berpindah dari satu buruj kepada buruj yang lain."
Sabda Rasulullah S.A.W., "Dia adalah anjing-anjing di dalam neraka yang akan merobek-robek daging orang (menyakiti hati) dengan lisannya, dan anjing itupun merobek serta menggigit tulangnya."
Kata Mu'adz, " Ya Rasulullah, siapakah yang dapat bertahan terhadap keadaan seperti itu, dan siapa yang dapat terselamat daripadanya?"

Sabda Rasulullah S.A.W., "Sesungguhnya hal itu mudah lagi ringan bagi orang yang telah dimudahkan serta diringankan oleh Allah S.W.T."

tercipta untukmu #ungu



menatap indahnya senyuman diwajahmu
membuat ku terdiam dan terpaku
mengerti akan hadirnya cinta terindah
saat kau peluk mesra tubuhku

*courtesy of LirikLaguIndonesia.net

banyak kata
yang tak mampu kuungkapkan
kepada dirimu



reff:
aku ingin engkau slalu
hadir dan temani aku
disetiap langkah
yang meyakiniku
kau tercipta untukku
sepanjang hidupku



aku ingin engkau slalu
hadir dan temani aku
disetiap langkah
yang meyakiniku
kau tercipta untukku

meski waktu akan mampu
memanggil seluruh ragaku
ku ingin kau tau
kuslalu milikmu
yang mencintaimu
sepanjang hidupku



aku ingin engkau slalu
hadir dan temani aku
disetiap langkah
yang meyakiniku
kau tercipta untukku

meski waktu akan mampu
memanggil seluruh ragaku
ku ingin kau tau
kuslalu milikmu
yang mencintaimu

RESHUFFLE




Kalau kau punya televisi…
Lihatlah sejenak berita – berita terkini…

Dan akhir – akhir ini…
Banyak berita tentang para pejabat yang saling berpindah berganti kursi…
Seakan kekuasaan seperti sedang di bagi – bagi…



Mulai dari para politisi…
Pegawai negeri, polisi, mahasiswa – mahasiswi, hingga para pedagang roti…
Semuanya nampka membicarakan berita tentang si kursi…
Mereka saling mempertanyakan akan nasib bangsa ini…
Di bawah kekuasaan sang pemimpin negeri…


Mungkin masih kita ingat di dalam memori…

Kemarin – kemarin tentang kisruh PSSI…
Para rakyat menuntut sang petinggi tuk diganti…
Penuh harap agar persepakbolaan negeri kan dapat diperbaiki…
Namun, kini setelah diganti…
Nampaknya rakyat belum bisa berpuas diri…
Karena kekalahan timnas masih saja terjadi…
Lalu siapa yang perlu disalahkan kini…?


Beberapa tahun yang lalu juga telah terjadi…

Kala presiden berganti…
Menteri pendidikan pun ikut berganti…
Namun, apa yang terjadi…
Kurikulum pendidikan kita ikutan berganti – ganti…
Hingga dua atau tiga kali…
Dan yang menjadi rugi…
Para siswa dan guru dibuat bingung sendiri…
Karena buku dan sistem pendidikan yang hanya berusia dini…


Dan kini…

Pak presiden sedang merombak susunan para menteri…
Berharap untuk memperbaiki strategi…
Dan kebobrokan negeri semakin terbaiki…
Memang semuanya menjadi hak sang pemimpin negeri…
Namun, seakan ada kepentingan golongan yang masih bersembunyi…
Di balik sosok presiden terpilih kini…
Yang sedang merong-rong dan mempengaruhi…
Kebijakan pak presiden agar bermanfaat untuk kepentingan golongan sendiri…
Hingga seakan mereka sedang berbagi – bagi kursi…
Antara koalisi atau oposisi…


Hmmm…

Dan bagi rakyat hanya bisa menanti…
Semoga kebijakan pak presiden benar – benar telah dipikirkan kini…
Untuk kebaikan negeri…
Dan juga kepentingan semua rakyat ini…


Kita hanya bisa berharap – harap cemas menanti…
Sembari berdoa penuh harap pada Sang Ilahi…
Sang Pemberi Rezeki…
Semoga negeri ini dipimpin oleh para petinggi negeri…
Yang tidak hanya memikirkan perutnya sendiri…
Namun juga kepentingan bangsa dan negeri…
Agar esok Indonesia semakin jaya kembali…
Menjadi negeri yang selalu diberkahi ridlo Ilahi…



#Semoga pemimpin negeri ini tidak hanya mereshuffle orang – orangnya saja. Namun benar – bener memilih dan memilah orang – orang pilihan yang tidak hanya baik mutu pendidikannya. Namun juga hati, rohani dan religinya. Pemipin – pemimpin negeri yang tak hanya menghantarkan kita ke perbaikan diri. Namun juga perbaikan mental dan menghantarkan kita menuju berkah Sang Maha Cinta, Allah SWT.

Kamis, 20 Oktober 2011

Dahlan Iskan, Anak Miskin yang Jadi Menteri


TRIBUNNEWS.COM/HERUDINDahlan Iskan

KOMPAS.com 
— Dahlan Iskan dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri BUMN. Dahlan yang juga wartawan senior ini sebelumnya sudah dipercaya SBY menjadi Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara.

SBY pun menyanjung Dahlan sukses membawa perbaikan di tubuh perusahaan setrum tersebut. Dan, penuh keyakinan, pemilik grup Jawa Pos ini diminta menjadi pucuk BUMN.

Siapa Dahlan Iskan? Pria yang logat bicarannya renyah itu lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951. Ada cerita unik mengenai tanggal kelahirannya tersebut. Ternyata orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Akhirnya Dahlan memilih tanggal 17 Agustus supaya mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dahlan Iskan kecil dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Meski demikian, desanya kental dengan nuansa religius.

Pada buku yang ditulis Dahlan Iskan setelah sukses menjalani cangkok hati di China, ia ceritakan kesusahan Dahlan Iskan sewaktu kecil. Ketika itu, ia hanya memiliki satu celana pendek dan satu baju dan satu sarung.

Dahlan memulai karier sebagai wartawan di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 1975 dengan menjadi reporter. Setahun kemudian, ia bergabung dengan majalah Tempo. Tak puas menjadi wartawan saja, tahun 1982 ia memimpin surat kabar Jawa Pos.


Berikut profile Dahlan Iskan.

Nama: Dahlan Iskan
Tempat, Tanggal Lahir: Magetan, 17 Agustus 1951
Pendidikan : Lulusan SMA
Karier: 1. (1975) Reporter surat kabar di Samarinda (Kalimantan Timur) 2. (1976) Wartawan majalahTempo 3. (1982) Memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang 4. (2009) Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) 5. (2009) Direktur Utama PLN


Berikut kekayaan Dahlan Iskan.

Terhitung sejak 30 Maret 2010, LHKPN KPK mencatat harta pemilik grup media Jawa Pos itu mencapai lebih dari Rp 48,8 miliar. Harta itu terdiri dari harta tidak bergerak senilai Rp 8,6 miliar berupa tanah dan bangunan, harta bergerak senilai Rp 2,5 miliar, surat berharga Rp 120 miliar, giro dan setara kas lainnya senilai Rp 19,9 miliar. Jumlah tersebut dikurangi utang Dahlan sebesar Rp 102,3 miliar. (Wahyu Aji)

source
http://nasional.kompas.com/read/2011/10/19/07435355/Dahlan.Iskan.Anak.Miskin.yang.Jadi.Menteri

Minggu, 16 Oktober 2011

MABUK DALAM CINTA TERHADAP ALLAH


Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahawa pada suatu hari Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun. Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s berada di hadapannya maka dia pun berkata, "Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar Dia memberi kepadaku seberat semut Jarrah cintaku kepada-Nya."
Berkata Nabi Isa a.s, "Wahai saudaraku, kamu tidak akan terdaya untuk seberat Jarrah itu."

Berkata pemuda itu lagi, "Wahai Isa a.s, kalau aku tidak terdaya untuk satu Jarrah, maka kamu mintalah untukku setengah berat Jarrah."

Oleh kerana keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka Nabi Isa a.s pun berdoa, "Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya kepada-Mu." Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ.

Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa a.s pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang di tempat tersebut, dan berkata kepada salah seorang yang berada di situ bahawa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.

Setelah Nabi Isa a.s mendengat penjelasan orang-orang itu maka beliau pun berdoa kepada Allah S.W.T, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang pemuda itu." Selesai sahaja Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang berada di antara gunung-ganang dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya memandang ke langit.

Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu tidak menjawab salam Nabi Isa a.s, lalu Nabi Isa berkata, "Aku ini Isa a.s."Kemudian Allah S.W.T menurunkan wahyu yang berbunyi, "Wahai Isa, bagaimana dia dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya."

Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu.

1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia inginmendapat sanjungan dari manusia.
3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani merendahkan dirinya.

Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Akan datang waktunya umatku akan mencintai lima lupa kepada yang lima :

1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.

2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.

3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.

4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.

5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur."