Senin, 09 Januari 2012

Sekali – Kali Kita Perlu Makan Bareng Tukang Becak


Tahukah kamu kekayaan yang paling berharga buat manusia??

Terinspirasi oleh :  tukang bangunan dan tukang becak
Jakarta, 08 januari 2012



Pernahkah kau bayangkan apa kekayaan yang paling berharga buat manusia…?
Coba kau pikirkan sejenak…
Kau renungkan dalam dirimu…
Dan kita jawab dari hati kita masing – masing…

Harta benda…
Kekayaan yang bisa membuatmu membeli apapun yang kau inginkan…
Materi yang mampu memberikan manusia berbagai kelimpahan ekonominya…
Namun kadang tak jarang justru meneroboskan manusia ke lumbung kehinaan…
Karena kegilaan akan harta benda yang membuatnya menghalalkan segala cara…
Hanya tuk memperkaya diri mengejar prestasi dunia…

Ilmu dunia…
Pengetahuan dan teknologi yang dapat pintu gerbang kebodohan…
Seakan menunjukkan antara masa lalu dan masa depan yang begitu dekatnya…
Namun kadang tak jarang yang menggunakannya untuk kemaksiatan…
Karena keinginan menguasai dan membodohi orang lain…
Hanya tuk sekedar mencari kekuasaan yang tak kekal…

Tahta…
Kedudukan terhormat status manusia dihadapan yang lain…
Memperlihatkan seberapa berharganya status sosial manusia…
Namun tak kadang pula justru membuat orang jadi gila…
Karena berebut tahta dan kursi kekuasaan…
Hingga saling menjegal dan menghimpit teman lainnya…

Begitulah kehidupan…
Hingga artinya satu jawaban tersampaikan…
Kekayaan apa yang paling berharga buat manusia…
Kekayaan materi, fisik, sosial?
Bukann…
Orang paling beruntung di dunia…
Bukan orang yang paling kaya, bukan orang berkuasa, dan bukan orang terpandai…
Tapi…
Orang yang bersyukur…

Mungkin terkadang kita perlu sejenak menyempatkan diri tuk makan bareng dengan tukang becak, tukang batu bata, buruh pabrik dll. Ketika kita menyaksikan cara mereka makan. Terlihat jelasa bahwa mereka makan hanya sekedar tuk mengisi perut. Meskipun hanya dengan lauk pauk yang sehariannya hampir sama (tempe – tahu). Tapi lihatlah muka mereka, tetep tersenyum menikmati lauk makan yang ada. Sebagai pengobat lelah aktifitas sehari – hari mereka.

Berbeda dengan diri kita, masih ada di antara kita yang ketika masuk ke rumah makan. Mulai bingung memilih menu makanan. Hanya tuk sekedar memanjakan nafsu sejenak. Yang tak kan pernah bertahan berjam – jam masuk ke perut kita. Hingga terkadang kita di buat terlena dan lupa tuk sejenak bersyukur. Dan tak jarang pula yang kelupaan berdoa mengawalinya.

Semoga kita di jauhkan dari hal – hal sedemikian…
Tetap SMANGADZ…
Melihat ke atas ada optimiz perjuangan bergelora…
Melihat ke bawah ada kesyukuran atas nikmat yang telah kita terima…

0 komentar:

Posting Komentar