Sabtu, 26 Februari 2011

Ketika Bola Tak Lagi Bulat

Ku tahu dari dulu bola itu bulat…Bukannya belah ketupat…Ataupun persegi empat…Soalnya kalo nggak bulat…Ga bakalan deh bisa menggelinding cepat…Yang  ada mah berhenti di tempat… Tapi kenapa sekarang bola tak lagi bulat…Kini bola hanya dikuasai para pejabat…Ataupun orang – orang berpangkat…Dan mereka yang melarat…Hanya bisa menyaksikan dari luar jerat… Ketika bola tak lagi bulat…Prestasi timnas kita tak kunjung meningkat…Atau diam – diam terjun secepat kilat…Justru malah menimbulkan tegang urat…Dan bisa – bisa memecah belah masyarakat… Juara bukan sekedar sebuah mimpi sesaat…Tak perlu menunggu dua ribu dua empat…Atau malah keburu kiamat…Menjadi juara bukanlah hal berat…Setidaknya kita masih punya semangat…Indonesia punya banyak pemain...

Selasa, 15 Februari 2011

« Langit Suram Kota Metropolitan»

Catatan kecil penderita HIV - AIDS “Say No to Valentine” Cinta bukan dari pikiran… Ketika kau mampu menguasai seseorang… Cinta bukan dari jiwa… Ketika kau mampu memiliki seseorang… tapi… Cinta lahir dari hati… Ketika kau mau mengerti seseorang… Tuk mewujudkan senyuman ikhlasnya… Ich liebe dich, weil Allah Namaku Ririn, aku adalah seorang gadis perantau dari Semarang. Dan kini aku hanya bisa duduk termenung di sebuah bilik perawatan. Sebuah kamar ukuran 3 x 4 di sebuah lembaga pengobatan penderita HIV. Duduk sendiri dalam sebuah penyesalan panjang yang mungkin tak kan mudah untuk kulupakan. Hari hariku terasa semakin hancur lebur. Ketika kudapati sebuah pernyataan sang ahli medis. Dengan berani dan santunya ia memvonis hukuman...

Sabtu, 12 Februari 2011

« Perempuan-Perempuan Baja »

Inspirited by the power of women Bel panjang melalang buana membahana keras dari balik ruang di loker para pekerja. Membuat para perempuan berbaju hijau muda itu harus siap sedia memasuki ruang kerja secara teratur. Tas jinjing yang mereka bawa harus rela ia tinggalkan di lemari susun berukuran mini di pojok ruang. Dan dengan segera mereka bergegas menuju ke sebuah loker kecil tempat penyimpanan sepatu. Sandal-sandal lusuh mereka segera berganti dengan sebuah sepatu kulit berwarna hitam dengan alas sol berupa karet tebal.Bel kembali melolong panjang menyegerakan langkah para perempuan – perempuan itu bergegs ke bilik kerjanya. Masker, kaca mata proteksi, pelindung badan dan sarung tangan tak lupa mereka kenakan. Bak robot berjalan yang siap...

Page 1 of 751234567 »