Jumat, 30 September 2011

Nidji - Jangan Takut



jangan jangan takut lagi
jangan jangan takut cinta
ku bukan dia yang tidak setia
jangan jangan takut aku
cinta yang tulus takkan menyakitimu

oh jika kau butuh cinta akulah orangnya
oh jika kau butuh cinta aku kan setia
oh jika kau butuh cinta pilihlah aku

jangan jangan takut lagi
jangan jangan takut cinta
cinta sehati takkan melukaimu
jangan jangan takut aku
cinta yang tulus takkan menyakitimu

oh jika kau butuh cinta akulah orangnya
oh jika kau butuh cinta aku kan setia
oh jika kau butuh cinta pilihlah aku

oh jika kau butuh cinta akulah orangnya
oh jadi kau jangan takut jatuh cinta
oh jika kau butuh cinta akulah orangnya
oh jika kau butuh cinta pilihlah aku
oh pilihlah aku oh oh

if you want love if you want to know
if you want love …

download it cekidot:

Kamis, 29 September 2011

Kalo Udah “Nggak Kuat” Lambaikan Tanganmu ke Kamera


Lapangkan Hatimu… Lapangkan Jiwamu… Sambut Anugerah-Nya




Inspired by camera CCTV
Temanggung, 29 September 2011

Kalo udah nggak kuat lambaikan tanganmu ke kamera, maka tim kami akan menemui Anda”

Mas… Mbak…
Masih Ingat sekilas kalimat di atas. Yupz… sebuah kalimat yang sering kita dengar pas acara reality show seperti “Uka – Uka, Dunia lain, dll”. Acara yang mempertontonkan keberanian seseorang saat uji nyali menyendiri di suatu tempat untuk menyaksikan penampakan “makhluk halus” dalam kurun waktu beberapa jam. Dari situ dapat kita lihat ada yang kuat bertahan lama, dan ada pula yang cuma mampu beberapa menit.
Satu hal yang perlu kita ambil hikmahnya adalah satu kata yaitu “ujian”. Ya… hidup ini penuh dengan ujian – ujian dan cobaan dari Sang maha Cinta untuk para makhluk ciptaan – Nya. Seakan anak sekolah yang mau lulus sekolah, mereka pun harus menjalani Ujian Nasional untuk mengetahui seberapa besar eksistensi kemampuan dari seorang pelajar. Hingga ketika kita sudah mampu lulus ujian satu periode ujian, akan naik ke tingkat yang lebih tinggi dan baik.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” (Q.S Al-Ankabut: 2)

Mas… Mbak…
Terkadang kehidupan memang seakan terasa semakin sulit untuk kita lalui. Namun, sebenarnya kesulitan masalah yang kita terima tergantung dari kondisi hati dan jiwa kita ketika menerima masalah tersebut. Secuil masalah akan terasa menjadi berat ketika hati ini sempit. Dan sebaliknya seberat apapun masalah yang terjadi tak kan terasa berat jika hati kita lapang dan ikhlas menerimannya. Sebuah syair tercipta dari tausyiah yang seringkali aa.gymnastiar sampaikan dalam kajiannya.

Kita ibaratkan masalah bak sesendok garam…
Dan hati kita adalah airnya…
Apa jadinya jika sesendok garam masuk ke segelas air…
Pasti kan terasa asin bukan…??
namun, jika kita perluas hati kita seluas telaga…
Apa yang akan terjadi…??
Sesendok garam tak kan terasa asinnya…

Kita berharap pada Allah agar dikaruniai hati seorang mukmin...
Hati yang tak hanya berupa telaga...
Namun berupa tujuh samudera yang tawar rasanya...
Hingga sesendok garam yang asin pun tak kan berasa apa - apa ketika menyentuhnya..


Mas… Mbak…
ketika kita mampu meluangkan hati kita seluas tujuh samudera, seberat apapun masalah yang mendekat tak kan mampu terasa sakit dalam diri kita. So, mari kita lapangkan hati dan jiwa kita selapang – lapangnya. Hingga satu per satu masalah pun tak kan terlalu membuat kita ngedrop SMANGADZZ kita.
Namun, ada saatnya kita memang merasa masalah yang kita terlalu berat. Hingga seakan kita sedang memanggul berton – ton beras di punggung kita. Huft… >_< beratnya…
Nahh.. disinilah kita kembali di ingatkan bahwa Allah sedang mencurahkan rasa cinta – Nya. Tak perlu kita merasa sendirian karena semua tak kan lepas dari jalan cerita dari Sang Pembuat Skenario Utama dalam kehidupan kita. Dia tak kan pernah membiarkan kita sendirian berjuang menghadapi masalah kita. Tetap OPTIMIZZz… Tetap SMANGADZZz

Jika masalah yang kau lalui terasa berat…
Disitulah kamu di ingatkan akan Kuasa – Nya…
Bahkan ketika pacar, keluarga, sahabat
atau bahkan orang tua tak sempat mendengar keluh kesahmu…
Tenang…
Masih ada Allah yang siap membuka biro konsultasinya gratis…
Bahkan 24 jam jika kamu mau…
So…
Lapangkan jiwa…
Lapangkan hati…
Sambut anugerah – Nya…

Rabu, 28 September 2011

PAHLAWAN NERAKA


Suatu hari satu pertempuran telah berlaku di antara pihak Islam dengan pihak Musyrik. Kedua-dua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan antara satu sama lain. Tiba saat pertempuran itu diberhentikan seketika dan kedua-dua pihak pulang ke markas masing-masing.
Di sana Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat telah berkumpul membincangkan tentang pertempuran yang telah berlaku itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka iaitu, Qotzman. Semasa bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar membaham mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu.

"Tidak seorang pun di antara kita yang dapat menandingi kehebatan Qotzman," kata salah seorang sahabat.
Mendengar perkataan itu, Rasulullah pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka."
Para sahabat menjadi hairan mendengar jawapan Rasulullah itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam boleh masuk dalam neraka. Para sahabat berpandangan antara satu sama lain apabila mendengar jawapan Rasulullah itu.
Rasulullah sedar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas baginda berkata, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya."

"Dia melakukan perbuatan itu adalah kerana dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan kerana berlawan dengan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihatkan keadaannya yang parah, ramai orang menyangka yang dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka."
Menurut Rasulullah S.A.W lagi, sebelum dia mati, Qotzman ada mengatakan, katanya, "Demi Allah aku berperang bukan kerana agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak kerana itu, aku tidak akan berperang."

Riwayat ini telah dirawikan oleh Luqman Hakim.

Alhamdulillah... Allah Masih Memberi Kesempatan Kita untuk Membaca Note Ini...


“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?” (Q.S Ar- Rahmaan)
Inpirated by: Sang mentari pagi yang bersinar di pagi hari
Temanggung, 26 Juli 2011

Pernahkah kita membayangkan diri kita menjadi seorang pengemis jalanan yang tak punya rumah. Kedinginan hidup di tepian jalan. Tidur tanpa alas yang empuk, hanya selembar koran bekas yang menjaganya. Hidup di serambi toko, lorong2 jembatan, hingga tepian jalanan.

Pernahkah kita membayangkan diri kita terlahir di wilayah konflik seperti Palestina. Tidur malam kita terasa tak nyenyak seakan nyawa kita sedang diburu musuh. Sampai – sampai kebutuhan hidup sehari – hari pun harus tetap diblokade dan dibatasi oleh musuh.

Atau pernahkah juga kita membayangkan diri kita hidup di sebuah ujung negeri tak terjamah ilmu pengetahuan dan teknologi. Hingga hanya sekedar alam raya yang menemani. Jangankan untuk mengenal sekolah sehari – hari. Untuk mengenal buku dan pensil pun tak kan mudah kita temui.

Di pinggiran sana…
Tak terjamah oleh apapun…
Seakan hidup mengasingkanmu sendirian…
Hingga terasa dunia bagaikan penjara hidup bagimu…


Mas… Mbak…
Alhamdulillah…
Kita masih bisa menyaksikan sang mentari yang bersinar di pagi ini. Menatapnya dengan wajah beseri – seri. Meskipun banyak masalah yang bergelimpangan datang silih berganti dalam kehidupan kita. Namun, Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk berikhtiar sebaik mungkin hari ini.

Kita masih diberikan kesempatan untuk membaca note ini. Bahkan penulis pun bersyukur masih bisa diberikan kesempatan untuk sekedar berbagi inspirasi melalui tulisannya. Sebuah kenikmatan lain ketika kita masih bisa membuka sejenak facebook meski hanya untuk sekedar mengisi waktu luang dan mejelajah ruang kreasi kita. Karena tak semua orang bisa melakukan hal ini. Jangankan untuk menyisihkan pulsa dan uang untuk membuka facebook. Masih ada orang yang menyisihkan uang untuk makan aja terasa susah.

Alhamdulillah Allah masih memberikan kesempatan bagi kita untuk bisa berucap syukur hari ini. Sebuah kenikmatan sejenak di saat orang lain masih sibuk dengan segala aktifitas hariannya. Sebuah kenikmatan syukur yang insyaAllah akan semakin menambah kenikmatan lain bagi kita.

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat -Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Q.S Ibrahim : 7) 
Dan semoga kita terhindarkan dari pribadi yang mengkufuri nikmat – nikmat Sang Maha Cinta seperti sepenggal syair berikut ini,

Sang mentari telah bersinar terik...
Namun, kabut tebal menutupi kemegahannya...
Dan begitupun kehidupan..
Walau karunia dan rezeki yang Allah  berikan luar biasa megahnya…
Namun, t’kadang keangkuhan kita sering membuat kita lupa tuk  b’ucap syukur…


Mas… Mbak…
Besyukur memang menjadi sebuah hal kecil yang nampak sepele. Namun di balik semua itu Allah sedang memberikan kita waktu untuk merenungi nikmat dan anugerah yang telah Dia berikan pada diri kita, Kenikmatan yang selalu terisi setiap deru nafas kita yang akan selalu menjalar hingga akhir hayat kita. Sepenggal syair kehidupan mencoba ku uraikan untuk menutup catatan kecil ini.

Langit malam begitu gelap memikat…
Namun, rembulan dan bintang gemintang menghiasi dengan begitu indah…
Segaris masalah siap menghadang kehidupan manusia…
Namun, masih ada setitik alasan tuk membuat diri kita tetap bisa berucap syukur…
Alhamdullillah Ya Rabb…

Selasa, 27 September 2011

Cara Nabi Mendidik Anak





Penulis : Ir. Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid
Penerbit : Al-I'tishom
ISBN : 979-3071-22-2

Buku ini adalah salah satu buku yang sangat berharga yang berpandukan pada Sunnah dan petunjuk Nabi, terutama yang berhubungan dengan Cara Nabi Mendidik Anak, sudah banyak buku tentang pendidikan agama dan pendidikan Nabi untuk anak, namun jarang ada buku seperti ini, yang memenuhi standar ilmiah. Penulis buku ini telah menyusun bukunya dengan balk, dimulai dari nasihat kepada orang tua hingga pembinaan yang mencakup seluruh aspek pendidikan anak. Saya mendapatkan banyak manfaat dari buku ini. Saya berharap bisa menelaah seluruh isinya, sehingga saya bisa memperbaiki perilaku saya dalam mendidik anak.

(Prof. Dr. Muhammad Fauzi Faidhullah)

Ada yang baru di dalam buku ini. Penulis telah memaparkan sistem pendidikan anak yang lengkap dan terpadu bersumberkan atas petunjuk dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Dengan begitu, kaum muslimin tidak perlu lagi mengimpor teori-teori pendidikan anak dari kaum ateis dan nonmuslim karena Rasulullah telah memberi bimbingan yang lengkap tentang semua itu. Buku ini jelas telah menunjukkan adanya keseriusan, kejujuran, dan niat ikhlas dari penulisnya, insya Allah. Penulis telah berusaha mengumpulkan hadits-hadits Nabi saw, terkait dengan cara mendidik anak. Sungguh mengagumkan, penulis telah meletakkan setiap bukti itu secara tepat pada tempatnya. Singkatnya, buku ini sangat penting untuk dimiliki oleh setiap keluarga muslim, lalu menerapkan seluruh petunjuk-petunjuk Nabi yang ada didalamnya untuk mendidik anak-anak kita.

(Dr. Mahmud  Thohhan)

Belum ada karangan seperti ini. Bagaimana tidak? Penulis telah berusaha mengikat hati anak kepada penghulu segala kebaikan, Rasulullah saw. Seluruh bahasan tentang pendidikan anak dalam buku ini berdasarkan petunjuk sang pendidik agung, Muhammad saw. Ketika membaca buku ini berulang-ulang, saya hanyut dalam suasana khusyuk. Air mata saya pun bercucuran saat membaca bagian tertentu.

Senin, 26 September 2011

Kali Ini Mata Pelajaran “Tawuran” (mirisnya negeriku)


 Karena anak – anakmu adalah masa depanmu

Dedikasikan untuk bapak-ibu, calon bapak - ibu
Terinspirasi dari masalah kenakalan tawuran pelajar
Sumber “Cara Nabi Mendidik Anak karya ir.Muhammad Ibnu Abdul Hafidh Suwaid”

Akhir – akhir ini mungkin kita bisa sama sama menyaksikan betapa pemandangan miris terjadi di negeri kita. Segerombolan pelajar nampak melakukan aksi kenakalannya dengan mengeroyok seorang wartawan yang berakhir dengan perampasan video sang wartawan. Entah mungkin dari mana awal muasal masalah tersebut yang jelas satu hal yang perlu di garisbawahi adalah masalah remaja sekolah yang menyelesaikan problem dengan kekerasan.
Q jadi inget tentang pengalaman pas sekolah SD dulu. Pas pulang sekolah harus menunggu dengan cemas hanya gara – gara ada berita tawuran antar sekolah. Masalahnya sebenernya sepele, hanya sekedar siswa dari sekolah A merasa di kerjain oleh siswa di sekolah B. Hingga akhirnya sang siswa mengadu ke teman – teman lainnya. Nah, alhasil masalah pribadhi itupun beralih menjadi masalah kelompok. Dan Q yang pas itu kurang tahu masalah pastinya harus ketakutan menjadi sasaran tawuran pelajar ini.
Mas… Mbak…
Mungkin menjadi sebuah berita mengerikan ketika kita sadari di kota – kota besar, ada satu mata pelajaran tambahan bagi para siswa. Bukan hanya mata pelajaran Matematika, PPKn, IPA atau bahkan Olahraga. Namun, jutru mata pelajaran “tawuran”. (Hmm… sangat disayangkan). Lihat saja tuu, pelajar modern sekarang tidak hanya membawa alat tulis dan baju olahraga, bahkan mereka juga membawa bekal tambahan berupa senjata tajam dan helm pengaman. (Lhoh kok bisa???)
Entah dari mana ide kepikiran mereka, yang jelas itu muncul nyata dalam gambaran kehidupan sekeliling kita. Ketika tanpa sadar para pelajar telah menjadi para agen kejahatan berikutnya. Hingga suatu saat akan muncul madrasah penodong dan pencopet masa depan. (sungguh miris) >_<
Namun, semua tak bisa disalahkan begitu saja. Mungkin masih teringat jelas, beberapa bulan sebelumnya, pemerintah yang dipandang sebagai perwakilan rakyat justru melakukan hal yang sama ketika ada pengambilan sidang yang jelas – jelas disaksikan oleh jutaan masyarakat Indonesia. Dengan gagah berani mereka mengumbar keributan dalam sebuah foemena nyata yang dapat disaksikan melalui kotak persegi empat (televisi). Sungguh memang sistem kurikulum kita secara tidak langsung menggambarkan adanya kekerasan dalam setiap pengambilan keputusan.

Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At- Tahrim: 6)

Dari sepenggal ayat tersebut, sekilas menggambarkan bahwa pendidikan pada anak memang menjadi kewajiban kita sebagai generasi penerus Islam ini. Hingga akhirnya pada pundak kitalah semua perubahan ini akan di mulai. Akan kita bawa kemana tujuan perjalanan kita, apa menuju perubahan yang lebih baik atau malah sebaliknya.?
Sejenak kita mulai paham, berbagai macam masalah kenakalan remaja memang secara umum menjadi tanggung jawab kita semua, peran orang tua, lingkungan, pemerintah, sekolah, hingga media informasi menjadi sebuah tantangan terbesar dan hambatan kita dalam mewujudkan kehidupan Islami yang lebih baik. Orang tua memiliki kewajiban untuk menanamkan peran ilmu dasar bagi anak-anaknya sejak dini, memilihkan lingkungan pendidikan, dan juga mencontohkan kehidupan yang baik bagi sang anak. Pemerintah juga mempunyai peran untuk memberikan contoh teladan yang baik bagi para penerus bangsa ini. Bahkan media informasi juga mempunyai peran yang sangat vital, karena dari sinilah mulai terajarkan bagaimana cara sikap dan pengetahuan yang di terima oleh sang anak.
Mas… Mbak…
Hingga akhirnya menjadi kewajiban bagi kita pula untuk mulai menyusun bingkai masa depan kita. Merangkainya dalam satu rencana terindah dari sebuah rajutan mimpi kita selama ini.  Bagaimana masa depan kehidupan kita secara langsung ada di pundak kita masing – masing. Satu hal yang mungkin bisa kita persiapkan adalah menyusun bingkai keluarga yang dapat menerapkan kecintaan dan kebijaksanaan. Sistem keluarga Islami yang dapat tumbuh kembang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah.  Hingga akhirnya keluarga kita akan menjadi jalan menggapai ridho – Nya. Pada akhirnya menjadi kewajiban calon suami untuk memilihkan ibu yang baik buat anak – anak mereka. Dan untuk calon isteri untuk memilihkan ayah yang baik buat anak – anak mereka.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw kepada Sayidina Umar ra,
“Maukah kuberitahukan kepadamu harta apa yang selayaknya disimpan oleh seorang lelaki? Ialah wanita shalihah! Jika dipandang oleh suaminya tampak menyenangkan, bila diperintah selalu taat, dan jika ditinggal pergi selalu menjaga amanat suaminya,” (H.R. Abu Dawud, dari Ibnu Abas)

Sabtu, 24 September 2011

BALASAN MENINGGALKAN SOLAT


Diriwayatkan bahawa pada suatu hari Rasulullah S.A.W sedang duduk bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan menangis.
Apabila Rasulullah S..A.W melihat pemuda itu menangis maka baginda pun berkata, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"
Maka berkata orang muda itu, "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya."
Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. ikut orang muda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu, maka Abu Bakar r.a dan Umar r.s. mendapati ayah orang mudah itu telah bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, "Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam."

Kemudian Rasulullah S.A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah orang muda dan baginda pun berdoa kepada Allah S.W.T, kemudian mayat itu pun bertukar kepada bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabat menyembahyangkan mayat tersebut.
Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mahu mengerjakan solat." Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sembahyang. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang hitam."
Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka menyembahyanginya tiba-tiba kain kafan itu bergerak. Apabila mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darah mayat. Lalu mereka cuba membunuh ular itu.

Apabila mereka cuba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, menagapakah kamu semua hendak membunuh aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang memerintahkan kepadaku supaya menyeksanya sehingga sampai hari kiamat."
Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?"
Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di antaranya :"

1. Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sembahyang berjamaah.
1. Dia tidak mahu keluarkan zakat hartanya.
1. Dia tidak mahu mendengar nasihat para ulama.

Maka inilah balasannya.

Jumat, 23 September 2011

Kamu Tahu Nggak “Kenapa Malam Ini Nggak Banyak Bintang di Langit?”

Terinspirasi oleh:  langit malam tanpa bintang
Temanggung, 23 September 2011

Malam minggu itu udara terasa sangat dingin menggelayuti rangka tubuh. Membuat diri ini seakan terasa menggigil oleh sumilir angin kecil yang berhembus dari dedaunan pohon. Terasa menusuk tulang – tulangku yang terlapisi oleh kulit tipis ini. Seakan jaket tebal yang kukenakan tak terasa membantu sedikitpun…

Brrrr… “Dingin banget malam ini. Mungkin karena mendung ya.”, batinku dalam hati

Tiba – tiba badanku terasa lebih menggigil tajam setelah ada sumilir angin yang datang dari sisi kiriku. Menyeliap melewati sela – sela jaket warna cokelat tua yang kupakai ini.

Sejenak kupandangi langit malam yang nampak agak menggelap itu. Serasa ada yang beda dengan malam – malam sebelumnya. Seakan ada pemandangan yang mengganjal dalam pikiranku. Tak nampak olehku pemandangan sang dewi malam yang biasa bersinar indah di setiap malam. Sang bintang pun nampak tak satu pun menampakkan keceriannya.

“Hmmm.. mala mini mendung banget”, batinku dalam hati.

***

“Hayooo… mbak Ani kenapa kok diem sendirian. Malah ngalamun di luar kie.”

Suara itu tiba – tiba terdengar mengagetkanku dari arah belakang. Kucoba menolehkan pandanganku dan sejenak ku lihat adek perempuanku datang menghampiri kesendirianku di malam itu.

“Kenapa e mbak?”, tanya Elly spontan.
“Eh kamu… El. Ngagetin mbak aja.”, jawabku.
“Lhah mbak Ani yang ngalamun di luar aja nih. Ati – ati lho mbak.”
“Eitts… Siapa yang ngalamun? Mbak kan cuma melihat langit mendung di malam ini. Menikmati langit tanpa kehadirang sang dewi malam dan bintang – gemintang.”
“Ahhh… Mbak mulai deh  lebay”

Aku hanya bisa menyaksikan adek perempuanku itu agak sensitif mendengar kata – kataku. Dan tak jarang membuatku hanya bisa tertawa lepas.

“Eh El.. Kamu tahu nggak kenapa mala mini nggak ada bintang yang menghiasi langit malam?”, tanyaku tiba – tiba.

Elly sejenak terdiam seakan sedang memikirkan jawaban dari pertanyaanku.

“Yak an karena ketutupan mendung lah Mbak…”, jawabnya cepat.
“Ada jawaban lain?”

Elly kembali terdiam meikirkan pertanyaan. Beberapa menit kemudian dia cuma menggelengkan kepalanya tanda menyerah. Badannya yang kecil mendekat ke arahku seakan mencoba mencari hangatnya tubuh.

“Kenapa langit malam ini ndak banyak bintang yang bertaburan?”, kataku melanjutkan.

Mataku memandang tajam kea rah Elly. Gadis kelas 6 SD itu hanya nampak terkantuk – kantuk penasaran melihat ke arahku. Dan seketika kulanjutkan jawaban pertanyaanku.

“Karena Allah mau menunjukkan pada kita. Kalau tidak selamanya hidup ini indah. Kadang mendung dan masalah juga pernah menjumpai di kehidupan kita. Gituu dek.”

Elly nampak mengangguk – angguk memahami kata demi kata yang keluar dari mulutku.

“Oia… Elly tahu juga nggak kenapa kalai pagi hari mentari selalu ada sang mentari yang bersinar menghangatkan bumi?”.

Sejenak Elly hanya terdiam. Dia kembali menggaruk – garuk rambut kepalanya seakan ada yang terasa gatal. Padahal tak satu pun yang ia temukan dari kerudung putihnya itu.

“Elly tahu kak.. karena Allah selalu memberikan jalan kemudahan di setiap masalah yang datang. Seperti sang mentari pagi yang selalu hadir meski sebelumnya malam begitu pekat. Iya kan kak??”

Aku hanya tersenyum melihat perkembangan adek kecilku itu. Seketika ku peluk erat dengan kedua tanganku. Seakan mencoba menghilangkan rasa kantuk dan dingin yang memberatkan di malam itu.

Kamis, 22 September 2011

Sahabat Setia dan Sejati Selamanya Selalu Seirama


Senandung Persahabatan

Dedicated: sahabatku…
Yogyakarta, 22 September 2011

Sahabatku…
Dulu…
Tak pernah kusangka bisa mengenal sosokmu…
Namun kini…
Kau yang hadir menemani langkah perjalananku…

Sahabatku…
Dulu…
Tak pernah kusangka bisa dekat denganmu…
Namun kini…
Kau yang hadir memberi semangat perjuangaku…

Tawa dan canda telah kita lalui bersama…
Bahkan air mata dan duka tak luput menyapa…
Hingga terkadang kita menyatu dalam satu cerita…
Seakan dirimu adalah bayangan lain dalam langkahku…

Bagaikan sang bintang gemintang yang menghiasi langit malam…
Begitulah persahabatan termaknai…
Saling mengisi, menemani dan saling berbagi…

Bagaikan rumpun ilalang yang menjalar di tengah padang…
Begitupun persahabatan termaknai…
Saling menyokong dan menopang semangat perjuangan…

Tetaplah berbagi semangat sahabatku…
Laksana lilin – lilin kecil yang saling berbagi cahaya…
Hingga suatu saat nanti…
Kan berubah menjadi obor yang kan menyala lebih terang…

Teruslah tersenyum sahabatku…
Bagaikan sang burung yang berkicauan kecil…
Menemani pagiku yang begitu dingin…
Hingga senyum itu…
Kan melekat erat menjadi tawa dalam hatimu…

Semoga persahabatan kita kan selalu terjaga…
Sebagai anugerah Allah yang ditakdirkan pada hamba – Nya…
Semoga persahabatan kita kan selalu tersambung…
Sebagai jalan pertolongan Allah pada makhluk – Nya…
Semoga persahabatan kita kan selalu terjalin…
Tuk menemani langkah kita di jalan cinta – Nya…

Dan satu harap yang ku pinta dalam doa…
Semoga persahabatan kita…
Kan menjadi…
Sahabat Setia dan Sejati Selalu Seirama Selamanya…
Aminn…

Selasa, 20 September 2011

Jalan Cinta Allah Kan Indah Pada Waktunya…


Karena tak semua apa yang kita inginkan dapat dengan mudah untuk kita peroleh

Dedikasikan untuk: semuanya yang pernah kehilangan cinta dan orang2 yg kalian cinta...
Temanggung, 21 September 2011

Mas… Mbak…
Mungkin pernah kan dari diri kita merasakan kehilangan satu sosok orang terdekat. Ataupun paling tidak kita pernah merasakan pupus dari sebuah harapan dan mimpi yang telah lama kita bayangkan. Mungkin juga pernah dari diri kita harus menghapus semua rencana dan target yang semula telah kita bayangkan akan senyuman kegembiraannya. Pernah kan kita merasakan kehilangan harta, benda, bahkan jiwa.?? Pasti akan terasa sangat pahit dalam hidup kita merasakan kehilangan kesempatan seperti itu. Kepahitan yang dirasakan tergambarkan oleh sepenggal syair berikut ini.

Pupus…
Hancur sudah harapan yang ku punya dalam dada…
Remuk sudah asa yang ku damba dalam jiwa…
Mimpi yang semula ku rasa begitu nyata…
Kini hanyalah sebuah harapan semata…
Manis yang semula ku rasa begitu mendekat…
Kini teganti oleh sebuah kepahitan saja…
Seakan dunia tersenyum melihatku merana…

Sebuah kenyataan yang mungkin paling tidak kita inginkan dalam sekeliling kita. Kita bayangkan saja diri kita seperti seorang anak kecil yang harus menunda mimpinya untuk bersekolah karena keterbatasan biaya. Dan hanya mampu melihat teman2 lainnya berangkat sekolah dengan seragam mereka. Sungguh dunia tak seindah bayangan cerita kartun semata.

Mas… Mbak…
Setiap individu pasti memiliki ceritanya masing – masing. Cerita yang mungkin membuat kita tak habis pikir menghadapi kemisteriusannya. Kadang beratnya masalah membuat kita begitu sedih meratapi kegagalannya. Namun seringkali kita lupa akan nikmat – nikmat lain yang Allah hadirkan dalam setiap deru nafas kita. Hingga seakan ketika masalah berat menimpa, mulut ini terlalu gampang mengucap ketidakadilan dunia, walaupun hati tak dapat menyangkali bahwa kenikmatan dunia yang kita terima pasti jauh lebih banyak.
Namun, satu hal yang mungkin perlu kita yakinkan dalam hati. Ketika beragam masalah mendekat, kita optimiskan dalam hati bahwa Allah sedang mencurahkan rasa cintanya pada kita. Hingga ketika masalah berat itu telah kita selesaikan, akan ada hadiah terindah yang Allah berikan pada kita. Hadiah yang akan semakin membuat kita paham dan yakin bahwa Allah telah merencakan sebuah senyuman untuk setiap hikmah cerita yang kita hadapi.
Seakan ada sebuah syair yang ingin kudendangkan terinpirasi dari masalah ini

Hidup bak putaran roda yang menggelinding…
kadang di atas… namun terkadang juga di bawah…
mengalun seirama menuju akhir perjalanan kita…
Hingga kan kita tuju ujung kehidupan usia ini…

Terkadang hujan begitu deras berjatuhan…
Hingga kita pun hanya bisa terdiam menikmati tetes demi tetesnya…
Terkadang dunia terasa begitu kejam…
Namun sejenak membuat diri ini lupa akan anugerah – Nya…

Ya Allah… Ya Rabbi…
Prasangka hamba tak jauh tahu akan masa depanku…
Hanya Engkaulah sang pengatur segala urusan hamba ini…
Dan pada – Mu lah hamba berserah diri atas semua harapan hamba…

Mas… Mbak…
Mungkin kita tak pernah tahu rahasia Allah di balik semua hikmah kehidupan yang kita lalui. Mungkin kita sering mengeluh ketika secuil masalah datang menghampiri kita. Namun, satu hal yang perlu kita lihat bahwa, bisa jadi Allah ingin melihat kualitas diri kita. Seberapa mampukah kita bertahan menapaki jalan tikungan kehidupan ini. Allah sedang melihat kita dan yang pasti Dia tidak meninggalkan kita sendirian.
Sepenggal syair penutup ku coba senandungkan dari dalam diriku

                   Tengoklah serumpun bunga di kebun rumahmu…
                   Ketika satu bunga mulai mati layu…
                   Kan ada kuncup laen yang siap mekar menggantikan…
                   Dan begitupun kehidupan…
                  Allah kan menghadirkan harapan – harapan baru dalam setiap langkah kita…
                  tetap OPTIMIZZz…
                  tetap SMANGADZZz…
                 Karena jalan cinta Allah kan indah pada waktunya…

Kamis, 15 September 2011

Karena Perempuan Punya Cerita


Senandung hati untukmu perempuan Indonesia…


Dedikasikan untuk: para perempuan, calon ibu, ibu – ibu Indonesia
Inspirited by: keindahan perak yang berkilauan

Kala kurasakan sembilan bulan dalam kandunganmu…
Aku mulai sedikit tahu watak misteriusmu…
Kala kurasan berbulan – bulan merasakan air susumu…
Aku mulai sedikit tahu watak karaktermu…
Kala kurasakan bertahun – tahun mendapatkan kasih sayangmu…
Aku mulai sedikit tahu watak kesempurnaanmu…

Wanita…
Tak seperti burung yang harus terpenjara dalam sangkar…
Biarkan dia terbang bebas menggapai mimpi dan citanya…
Namun…
Wanita…
Bak sang mawar yang mewarna indah dalam pesonanya…
Dan terjaga oleh sang duri yang tajam…

 Perempuan…
Tak seperti sang bintang yang banyak bertaburan di angkasa…
Sebagai penghias malam nan gelap…
Namun…
Perempuan…
Bak sang dewi malam yang begitu indah menawan…
Dan tak semua orang mampu mennjejakkan kaki di sana…

Teruslah bersinar dengan keindahanmu…
Teruslah menawan dengan keanggunanmu…
Hingga dunia kan penuh dengan warna…
Karena cerita – ceritamu…

Jadikan dunia penuh dengan kelembutan…
Jadikan dunia penuh dengan ketegaran…
Hingga sang dunia kan tersenyum kepadamu…
Karena hangatnya mentari yang menyapa di pagi hari…

Teruslah menari di indahnya lautan ombak yang berdeburan…
Teruslah bernyanyi di tengah desiran angin yang bergemuruh…
Teruslah menggapai mimpi dan citamu…
Buktikan senyum dan tawa di hatimu…
Tuk orang – orang dekat yang kau cinta…
Hingga mereka tersenyum bangga karena keberhasilamu…

Tetap SMANGADZzz
^_^V

Senin, 05 September 2011

KISAH MALAIKAT JIBRIL DAN MALAIKAT MIKAIL MENANGIS


Dalam sebuah kitab karangan Imam al-Ghazali menyebutkan bahawa iblis itu sesungguhnya namanya disebut sebagai al-Abid (ahli ibadah) pada langit yang pertama, pada langit yang keduanya disebut az-Zahid. Pada langit ketiga, namanya disebut al-Arif. Pada langit keempat, namanya adalah al-Wali. Pada langit kelima, namanya disebut at-Taqi. Pada langit keenam namanya disebut al-Kazin. Pada langit ketujuh namanya disebut Azazil manakala dalam Luh Mahfudz, namanya ialah iblis.

Dia (iblis) lupa akibat urusannya. Maka Allah S.W.T telah memerintahkannya sujud kepada Adam. Lalu iblis berkata, "Adakah Engkau mengutamakannya daripada aku, sedangkan aku lebih baik daripadanya. Engkau jadikan aku daripada api dan Engkau jadikan Adam daripada tanah."
Lalu Allah S.W.T berfirman yang maksudnya, "Aku membuat apa yang aku kehendaki." Oleh kerana iblis memandang dirinya penuh keagungan, maka dia enggan sujud kepada Adam A.S kerana bangga dan sombong.
Dia berdiri tegak sampai saatnya malaikat bersujud dalam waktu yang berlalu. Ketika para malaikat mengangkat kepala mereka, mereka mendapati iblis tidak sujud sedang mereka telah selesai sujud. Maka para malaikat bersujud lagi bagi kali kedua kerana bersyukur, tetapi iblis tetap angkuh dan enggan sujud. Dia berdiri tegak dan memaling dari para malaikat yang sedang bersujud. Dia tidak ingin mengikut mereka dan tidak pula dia merasa menyesal atas keengganannya.

Kemudian Allah S.W.T merubahkan mukanya pada asalnya yang sangat indah cemerlangan kepada bentuk seperti babi hutan. Allah S.W.T membentukkan kepalanya seperti kepala unta, dadanya seperti daging yang menonjol di atas punggung, wajah yang ada di antara dada dan kepala itu seperti wajah kera, kedua matanya terbelah pada sepanjang permukaan wajahnya. Lubang hidungnya terbuka seperti cerek tukang bekam, kedua bibirnya seperti bibir lembu, taringnya keluar seperti taring babi hutan dan janggut terdapat sebanyak tujuh helai.

Setelah itu, lalu Allah mengusirnya dari syurga, bahkan dari langit, dari bumi dan ke beberapa jazirah. Dia tidak akan masuk ke bumi melainkan dengan cara sembunyi. Allah S.W.T melaknatinya sehingga ke hari kiamat kerana dia menjadi kafir. Walaupun iblis itu pada sebelumnya sangat indah cemerlang rupanya, mempunyai sayap emapt, banyak ilmu, banyak ibadah serta menjadi kebanggan para malaikat dan pemukanya, dan dia juga pemimpin para malaikat karubiyin dan banyak lagi, tetapi semua itu tidak menjadi jaminan sama sekali baginya.

Ketika Allah S.W.T membalas tipu daya iblis, maka menangislah Jibril A.S dan Mikail. Lalu Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Apakah yang membuat kamu menangis?" Lalu mereka menjawab, "Ya Allah! Kami tidaklah aman dari tipu dayamu."
Firman Allah bagi bermaksud, "Begitulah aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu dayaku."
Setelah diusir, maka iblis pun berkata, "Ya Tuhanku, Engkau telah mengusir aku dari Syurga disebabkan Adam, dan aku tidak menguasainya melainkan dengan penguasaan-Mu."

Lalu Allah berfirman yang bermaksud, "Engkau dikuasakan atas dia, yakni atas anak cucunya, sebab para nabi adalah maksum."
Berkata lagi iblis, "Tambahkanlah lagi untukku." Allah berfirman yang maksudnya, "Tidak akan dilahirkan seorang anak baginya kecuali tentu dilahirkan untukmu dua padanya."
Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Lalu Allah berfirman dengan maksud, "Dada-dada mereka adalah rumahmu, engkau berjalan di sana sejalan dengan peredaran darah."
Berkata iblis lagi, "Tambahkanlah lagi untukku." Maka Allah berfirman lagi yang bermaksud, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki, ertinya mintalah tolong menghadapi mereka dengan pembantu-pembantumu, baik yang naik kuda mahupun yang berjalan kaki. Dan berserikatlah dengan mereka pada harta, iaitu mendorong mereka mengusahakannya dan mengarahkannya ke dalam haram."

"Dan pada anak-anak, iaitu dengan menganjurkan mereka dalam membuat perantara mendapat anak dengan cara yang dilarang, seperti melakukan senggama dalam masa haid, berbuat perkara-perkara syirik mengenai anak-anak itu dengan memberi nama mereka Abdul Uzza, menyesatkan mereka dengan cara mendorong ke arah agama yang batil, mata pencarian yang tercela dan perbuatan-perbuatan yang jahat dan berjanjilah mereka." (Hal ini ada disebutkan dalamsurah al-Isra ayat 64 yang bermaksud : "Gerakkanlah orang yang engkau kuasai di antara mereka dengan suara engkau dan kerahkanlah kepada mereka tentera engkau yang berkuda dan yang berjalan kaki dan serikanlah mereka pada harta dan anak-anak dan berjanjilah kepada mereka. Tak ada yang dijanjikan iblis kepada mereka melainkan (semata-mata) tipuan."