Sabtu, 28 Januari 2012

HIKMAH MENINGGALKAN CAKAP BOHONG


Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. kerana hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :
"Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu sahaja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya." Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahawa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?"
"Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.

Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W.
Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya :
"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu."



Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.
"Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata :
"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."

Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

Jumat, 27 Januari 2012

Oase di Padang Pasir


Ada secerca mentari di balik gemerlayut mendung yang melingkupi…




Terinspirasi oleh :  masjid di tengah keramain kota metropilitan
Kebon Jeruk, 23 Januari 2012

Mengais setetes embun di tengah gurun pasir…
Bak seluas samudra di tengah kering kerontangnya tenggorokan…
Baru kurasakan nikmatnya air…
Membasahi tetes demi tetes kegelisahan dalam dada…

Mencari setitik api dalam dinginnya udara kutub…
Bak sehangat mentari di tengah gelapnya langit malam…
Baru kurasakan nikmatnya api…
Menghangatkan lapisan pori – pori kulit yang menyempit…

Apakah dunia hanya kan seperti sang rembulan…
Yang hanya nampak indah dari kejauhan…
Namun, banyak kekurangan jika kau mendekatinya…
Seakan banyak tipuan yang kau temukan…

Atau justru dunia bagaikan sang rumput ilalang…
Yang begitu luas terhampar di tepian padang…
Hingga terserah pada dirimu yang akan kau cari…
Apakah hanya sekedar rumput ilalang…
ataukah serumpun bunga edelweish…

Tetesan embun kan menjadi pengobat dahaga para pejuang…
Kala melewati hamparan padang yang gersang…
Tuk sejenak mencairkan kerongkongan…
Karena rasa haus yang tak tertahankan…

Masjid kecil kan menjadi sandaran kegelisahan hati…
Kala kurasakan penatnya udara ibu kota ini…
Tuk sejenak berpasrahkan diri…
Pada keagungan Sang Ilahi…

Alangkah senangnya jiwa yang ku rasa…
Kala tawa bahagia kan menjadi pengobat lara…
Di tengah kesempitan yang kurasa…
Allah masih sedikit memberikan celah untuk kelapangan di jiwa…

Alhamdulillah…
Nikmat iman terjaga yang begitu luar biasa…
Mampu mengajak kita tuk senantiasa bermunajat takwa…
Di balik oase kehidupan yang kurasakan…
Di tengah kering kerontangnya kegelisahan…

Karena setitik iman…
Laksana setetes mata air pengobat keringnya kegelisahan jiwa…

Sabtu, 21 Januari 2012

The Way of Love ( Jalan Cinta)


Jika aku merasakan cinta… Semoga cintaku semakin mendekatkanku pada cinta – Nya…

Terinspirasi oleh :  gemericik air hujan dan mendung menggerayuti,,
Karawang, 17 januari 2012

Ya Allah…
Kala ku rasakan cinta…
Menggerayangi setiap relung jiwa…
Dalam setiap detik kegembiraan yang kurasa…
Aku hanya bisa berucap doa…
Semoga cintaku semakin mendekatkanku pada Sang Kuasa…
Sang Pemilik alam semesta…

Ya Rabbi…
Menyelisuri setiap bilik dalam hati…
Dalam setiap aliran darah yang mengalir tiada henti…
Aku hanya bisa meminta dalam seribu mimpi…
Semoga cintaku semakin mendekatkanku pada Sang Ilahi…
Sang Maha Pemberi…

Jalan cinta itu datang…
Menghampiri para pejuang…
Bertumpah darah dalam setiap ruang…
Tuk sejenak berhenti dalam satu kesempatan senggang…
Bahwa hidup adalah satu petualang…
Menyatu dalam seribu satu cerita yang datang…

Jalan cinta itu panjang…
Mendatangi para petualang…
Menyatu dalam satu ikatan  waktu terbentang…
Bahwa hidup adalah satu perjuang…

Bagaikan sang gemerlayut mendung yang menghampiri…
Datang mendekat dalam satu kesatuan arti…
Bahwasanya langit tak kan terlihat ceria seperti ini…
Tanpa kehadiran sang mentari…
Yang selalu setia menghampiri…
Kala kebut tebal menyelimuti…

Begitupun dengan cinta…
Akan semakin berwarna…
Kala yang kau rasakan menjadikan positif di jiwa…
Karena bukan cinta yang menguasai rasa…
Namun termakna dalam satu kesatuan asa…
Bahwa cinta yang kan menjunjungmu tinggi dalam satu munajat takwa…
Karena itulah makna cinta yang sebenarnya…
Membuatmu kaya akan nikmat Sang Maha Cinta…

Ya Allah Ya Rahman…
Terima kasih untuk cinta  yang Engkau berikan…
Satu cinta dalam kemilauan…
Tuk membuatku lebih erat memekik  erat suara kebenaran…
Bahwa Engkaulah Sang Maha pemilik kehidupan…

Senin, 16 Januari 2012

Pemimpin yang Merakyat


Indonesia tak sekedar butuh pemimpin tapi pemimpin yang mengerti



Terinspirasi oleh :  daun teh
Karawang, 13 Januari 2012

Memang banyak pemimpin di dunia…
Tapi tak banyak pemimpin yang memahami dirinya sendiri…
Memang banyak pemimpin di dunia…
Tapi tak banyak pemimpin yang mengerti dirinya sendiri…

Dunia sudah terlalu banyak pemimpin yang bertaburan…
Mulai dari belahan dunia barat hingga ke timur…
Dunia sudah terlalu banyak pemimpin yang berhamburan…
Mulai dari yang berdasi rapi hingga berkaos seni…
Namun tak banyak yang bener – bener mengerti…

Ketika kapitalisme mulai menggerogoti…
Kehidupan dunia yang mulai ngeri…
Banyak pemipin yang berkemeja rapi…
Berdasi warna – warni dengan menenteng tas kerja mini…
Tapi…
Tak sedikit pula yang menindas anak buah sendiri…
Hanya tuk sekedar mengejar prestasi…
Kehidupan dunia yang bakalan terhenti…

Ketika kapitalisme mulai berjumpa…
Dari satu negeri ke negeri lainnya…
Masih banyak industri yang mempekerjakan karyawan tanpa melihat kebutuhannya…
Senin sampai sabtu masuk kerja…
Terus hari minggu tetap saja…
Seragam dan peralatan kerja tetap saja setia…
Seakan mereka hanya mengejar keuntungan semata…
Agar perusahaan tetap berjaya…
Para pembesar bisa tidur nyenyak dan bernafas lega…
Namun (maaf) para pekerja biasa ngrasa menderita…

Coba kita temgok dengan sosok pemimpin belakangan…
Akan sosok Dahlah Iskan…
Seorang pemimpin yang lahir dari profesi dunia wartawan…
Namun sejenak rakyat merasa heran…
Melihat sang pemimpin hidup dalam kesederhanaan…
Apa lagi yang perlu dipertanyakan?
Toh memang seharusnya begitulah pemimpin idaman…
Yang mengerti akan kebutuhan orang kebanyakan…

Indonesia tak hanya sekedar membutuhkan pemimpin…
Namun, pemimpin yang mengerti…
Mengerti akan kebutuhan rakyatnya…
Mengerti akan kewajiban utamanya…
Mengerti akan tanggung jawabnya…
Mengerti akan permasalahan yang ada…
Mengerti akan amanah yang diembannya…
Semoga suatu saat nanti…
Akan lahir seorang pemimpin yang bener – bener mengerti…
Pemimpin yang tak hanya sekedar menjadi sokongan terdepan…
Namun pemimpin yang benar – benar mengerti…
Pemimpin yang merakyat…

Hadits riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.

Rabu, 11 Januari 2012

MAYAT BANGUN DARI KUBUR


Jika Nauf boleh menghidupkan kuda milik Birdlaun milik Raja Faris atas izin Allah, maka Nabi Isa boleh menghidupkan orang yang sudah mati atas izin Allah juga. Itulah mukjizat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk menunjukkan kebesarannya.
Tapi dasar orang kafir, walaupun Nabi Isa boleh menunjukkan mukjizat menghidupkan orang yang sudah mati, mereka masih menyangkalnya. "Sesungguhnya engkau hanya dapat menghidupkan mayat yang baru yang ada kemungkinan memang belum mati benar. Cuba kau hidupkan mayat-mayat terdahulu jika kau boleh." Ujar mereka. Merasa ditentang kaumnya, Nabi Isa lalu berkata : "Silakan pilih mayat sekehendakmu," jawabnya.

"Cuba hidupkan Sam dan Nuh," kata mereka.
Kemudian Nabi Isa pergi ke makam Sam dan Nuh. Setelah bersembahyang di atas kuburnya, Isa berdoa kepada Allah meminta Allah menghidupkan mayat itu. Atas kekuasaan Allah kedua mayat yang sudah lama meninggal it bangkit kembali dari kuburnya. Rambut di kepala dan rambutnya sudah memutih.
Begitu melihat keduanya hidup kembali, Isa bertanya, "Mengapa rambutmu sudah memutih semacam itu,". Keduanya lalu menjawab bahawa mendengar panggilan Isa, ia mengira hari kiamat sudah tiba. "Berapa lama kau sudah meninggal?" tanya Isa. "Empat ribu tahun, tetapi sampai sekarang belum hilang rasa sakit matiku." Jawabnya.Melihat mukjizat Allah, berimanlah semula orang-orang yang kafir itu.

Senin, 09 Januari 2012

Sekali – Kali Kita Perlu Makan Bareng Tukang Becak


Tahukah kamu kekayaan yang paling berharga buat manusia??

Terinspirasi oleh :  tukang bangunan dan tukang becak
Jakarta, 08 januari 2012



Pernahkah kau bayangkan apa kekayaan yang paling berharga buat manusia…?
Coba kau pikirkan sejenak…
Kau renungkan dalam dirimu…
Dan kita jawab dari hati kita masing – masing…

Harta benda…
Kekayaan yang bisa membuatmu membeli apapun yang kau inginkan…
Materi yang mampu memberikan manusia berbagai kelimpahan ekonominya…
Namun kadang tak jarang justru meneroboskan manusia ke lumbung kehinaan…
Karena kegilaan akan harta benda yang membuatnya menghalalkan segala cara…
Hanya tuk memperkaya diri mengejar prestasi dunia…

Ilmu dunia…
Pengetahuan dan teknologi yang dapat pintu gerbang kebodohan…
Seakan menunjukkan antara masa lalu dan masa depan yang begitu dekatnya…
Namun kadang tak jarang yang menggunakannya untuk kemaksiatan…
Karena keinginan menguasai dan membodohi orang lain…
Hanya tuk sekedar mencari kekuasaan yang tak kekal…

Tahta…
Kedudukan terhormat status manusia dihadapan yang lain…
Memperlihatkan seberapa berharganya status sosial manusia…
Namun tak kadang pula justru membuat orang jadi gila…
Karena berebut tahta dan kursi kekuasaan…
Hingga saling menjegal dan menghimpit teman lainnya…

Begitulah kehidupan…
Hingga artinya satu jawaban tersampaikan…
Kekayaan apa yang paling berharga buat manusia…
Kekayaan materi, fisik, sosial?
Bukann…
Orang paling beruntung di dunia…
Bukan orang yang paling kaya, bukan orang berkuasa, dan bukan orang terpandai…
Tapi…
Orang yang bersyukur…

Mungkin terkadang kita perlu sejenak menyempatkan diri tuk makan bareng dengan tukang becak, tukang batu bata, buruh pabrik dll. Ketika kita menyaksikan cara mereka makan. Terlihat jelasa bahwa mereka makan hanya sekedar tuk mengisi perut. Meskipun hanya dengan lauk pauk yang sehariannya hampir sama (tempe – tahu). Tapi lihatlah muka mereka, tetep tersenyum menikmati lauk makan yang ada. Sebagai pengobat lelah aktifitas sehari – hari mereka.

Berbeda dengan diri kita, masih ada di antara kita yang ketika masuk ke rumah makan. Mulai bingung memilih menu makanan. Hanya tuk sekedar memanjakan nafsu sejenak. Yang tak kan pernah bertahan berjam – jam masuk ke perut kita. Hingga terkadang kita di buat terlena dan lupa tuk sejenak bersyukur. Dan tak jarang pula yang kelupaan berdoa mengawalinya.

Semoga kita di jauhkan dari hal – hal sedemikian…
Tetap SMANGADZ…
Melihat ke atas ada optimiz perjuangan bergelora…
Melihat ke bawah ada kesyukuran atas nikmat yang telah kita terima…

Sabtu, 07 Januari 2012

Emang ada yang lebih kejam dari IBUKOTA?

Kenapa harus Jakarta gitchu loch

Terinspirasi oleh :  hujan, banjir, macet, ruwet
Jakarta, 07 januari 2012



Suara klakson membahana keras memekikikan telinga…
Membuat orang yang berlalu lalang menutup kupingya…
Lalu lalang para pekrja yang melintasi jalanan padatnya…
Kenapa harus Jakarta gitchuu loch??

Sampah menumpuk hingga puluhan meter…
Hingga banjir dan bau busuk jadi pemandangan harian…
Menempati sela – sela bangunan megah yang menjulang tinggi…
Kenapa harus Jakarta gitchu loch??

Para pengemis dan anak jalanan yang berkeliaran…
Mencari sesuap nasi dari kehidupannya yang tak tentu…
Menjadikan selasar toko dan lorong jembatan bak tempat tinggalnya…
Kenapa harus Jakarta gitchu loch??

Emang ada yang lebih kejam dari Jakarta?
Mulai dari para pejabat yang menghamburkan duit dengan mudahnya…
Sementara di satu sisi…
Para pemulung mencari sampah tuk membeli beras sisa ceceran…

Emang ada yang lebih kejam dari Jakarta?
Mulai dari gedung – gedung megah yang mententeng menjulang langit…
Sementara di satu sisi…
Gubuk – gubuk kardus mentereng di pinggiran sungai…

Emang ada yang lebih kejam dari Jakarta?
Mulai dari para pejabat yang berebut kursi kekuasaan…
Sementara di satu sisi…
Masyarakat miskin berebut beras bantuan…

Kalau ditanya bagaimana mengurangi banjir di Jakarta?
Jawabanya cuma kesadaran manusianya…
Agar warga mulai mengerti lingkungannya…
Sampah terbentang… Air menggenang…

Kalau ditanya bagaimana mengurangi kemacetan di Jakarta?
Jawabannya cuma kesadarang warganya…
Agar mau menjalani lalu lintas dengan taat…
Kesadaran 0 %... Kemacetan 100 %...

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)
(QS. ArRuum :41-46)

Senin, 02 Januari 2012

Film "Hafalan Shalat Delisa" Berkisah Tentang Tsunami Aceh



TANGGAL 22 Desember lalu, ada dua momen yang dilaksanakan berbarengan dengan peringatan tujuh tahun tsunami Aceh, yang pertama adalah Seminar Nasional bertajuk "Peningkatan Peran Perguruan Tinggi dalam Manajemen Bencana" dalam rangka refleksi (lesson learned) 7 Tahun Tsunami Aceh dan Arahan Kebijakan Manajemen Bencana di Indonesia yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada dan sekaligus pemutaran perdana di bioskop film fiksi tentang tsunami Aceh yang berjudul "Hafalan Shalat Delisa." 

Seminar Nasional ini menghadirkan keynote speech Prof. Dr. Sudibyakto (Unsur Pengarah BNPB) dengan materi Peluang dan Tantangan Perguruan Tinggi dalam Manajemen Bencana (Belajar dari Negara Maju dan Indonesia), dan pemateri berikutnya yaitu yaitu Ir. Budi Atmadi Adiputro (Sekjen PMI Pusat) dengan materi Lesson Learned dari Pengalaman Menangani Bencana Tsunami Aceh, Dr. Danang Sri Hadmoko, M. Sc (UGM) dengan materi Risiko Multi Bencana di Indonesia, Prof. Sarwadi, MSCE, Ph. D (Guru Besar UII/Pengarah BNPB) dengan materi Lesson Learned Hasil Monev Penanggulangan Bencana di Indonesia. Acara seminar ini juga sekaligus dengan Pembentukan Student Association for Disaster Management (Asosiasi Mahasiswa Peduli Bencana) dari beberapa universitas di Indonesia. 

Seminar ini dihadiri hampir 300-an peserta yang memenuhi ruang seminar Lantai 5 Gedung Lengkung Pascasarjana UGM. Dari beberapa pemateri, saya mencatat beberapa poin penting dari pemaparan Pak Budi (Sekjen PMI Pusat) yang di awal presentasi memutar film dokumenter bencana Wasior, Mentawai, dan Merapi. Pak Budi pernah menjabat sebagai Kepala Staf Darurat Operasi yang sehari-hari memimpin operasi tsunami di Aceh selama hampir 3 bulan pertama bencana. Menurut Pak Budi ada tiga kata kunci yag menjadi konsep dalam manajemen bencana yaitu cepat, tanggap, dan terkoordinir. Dan juga yang penting yaitu masalah kemanusiaan harus diutamakan di atas segala kepentingan seperti politik, ekonomi, sosial, budaya. 

Film "Hafalan Shalat Delisa"Film Hafalan Surat Delisa yang diputar perdana serentak di seluruh jaringan bioskop pada Kamis (22/12/2011) diangkat dari novel laris berjudul sama karya Tere Liye yang disutradarai Sony Gaokasak dan diproduseri Chand Parwez Servia (Starvision). Pengambilan gambar dilakukan di Ujung Genteng, Sukabumi Selatan. Penyanyi Aceh, Rafli juga ikut terlibat dalam film ini dan menyanyikan musik pengiring film. 

Dikisahkan bahwa Delisa (Chantiq Schagerl) sedang mengikuti ujian praktik hafalan shalat di sekolahnya saat tsunami menghantam kawasan Lhoknga, Aceh Besar. Saat itu, Delisa mengingat kata ustad Rahman (Fathir Muchtar) untuk khusyuk atau fokus saat beribadah, sehingga Delisa tidak mendengar teriakan Ummi dan orang tua lainnya di sekolah saat itu untuk menyelamatkan diri dari tsunami dan meninggalkan ujian praktik hafalan shalat. 

Delisa hanyut dan akhirnya ditemukan oleh relawan dari AS, Smith (Mike Lewis). Kaki kiri Delisa luka dan terpaksa harus diamputasi. Delisa tinggal sebatang kara hingga ayahnya, Abi Usman (Reza Rahardian) yang selamat karena bekerja di kapal menemuinya di rumah sakit. Ayahnya selamat sedangkan Ummi (Nirina Zubir) dan ketiga kakak Delisa, Fatimah (Ghina Salsabila), Aisyah (Reska Tania Apriadi), dan Zahra (Riska Tania Apria) serta teman sepermainannya banyak yang menjadi korban tsunami. Walaupun kakinya tinggal satu, Delisa tetap mampu bertahan dan memberi semangat kepada teman-teman dan orang-orang yang disayangi untuk tidak mudah putus asa. 

Saat saya menonton, banyak keluarga yang membawa anaknya dan pemuda-pemudi muslim yang jarang ke bioskop mengkhususkan diri untuk menonton film ini karena kisah tsunami Aceh dan kisah agama yang diangkat. Tapi film ini menurut saya minus riset tentang kondisi di Aceh saat tsunami dan konteks budaya. 

Tokoh Fatimah di awal adegan melafalkan meunasah dengan munasah, dan perawat lokal saat di rumah sakit tidak berpakaian sesuai kaidah syariat, dan terjadi kerancuan saat ada dua relawan asing yaitu Smith dan Sophie mengajak ngobrol Delisa saat di rumah sakit dengan bahasa asing tanpa disertai penerjemah, sehingga Delisa tidak memahami apa yang mereka katakan. Film ini juga sarat dengan teknologi CGI (computer graphic integrated) saat memvisualisasikan tsunami, kapal induk, helikopter, areal tsunami, dan efek surga. 

Walaupun berasal dari novel fiksi karya Tere Liye, tapi saya dan keluarga saya sudah pernah mendengar nama Delisa pada saat masa penyembuhan tsunami. Ayah saya, Mukhlis A. Hamid saat menjadi relawan di rumah sakit lapangan Danish Emergency Mobile Hospital (DEMH) di Fakultas Kedokteran Unsyiah menyebut nama Delisa Fitri yang saat tsunami berumur 7 tahun yang terpaksa harus diamputasi kakinya di rumah sakit lapangan itu pada Januari 2005. Berita tentang Delisa yang diamputasi pernah dimuat di koran Denmark. Dan hari ini keberadaannya sudah tidak diketahui lagi setelah keluar dari rumah sakit. 

Banyak penikmat film di Aceh yang mengharapkan agar film "Hafalan Shalat Delisa" dapat diputar di Ace
h pada saat peringatan tujuh tahun tsunami ini. Sayangnya tsunami juga menggulung satu-satunya bioskop di Aceh saat itu sehingga orang Aceh saat ini jika ingin menonton film minimal harus ke Medan.  ***

source : 
http://aceh.tribunnews.com/2011/12/28/film-hafalan-surat-delisa-berkisah-tentang-tsunami-aceh

TANDA-TANDA KIAMAT


Hudzaifah bin As-yad al-Ghifary berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-tiba datang Nabi Muhammad S.A.W kepada kami lalu bertanya, "Apakah yang kamu semua sedang bincangkan.?"






Lalu kami menjawab, "Kami sedang membincangkan tentang hari Kiamat."
Sabda Rasulullah S.A.W. "Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda :-


· Asap 
· Dajjal 
· Binatang melata di bumi 
· Terbitnya matahari sebelah barat 
· Turunnya Nabi Isa A.S 
· Keluarnya Yakjuj dan Makjuj 
· Gerhana di timur 
· Gerhana di barat 
· Gerhana di jazirah Arab 
· Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.


Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi Adam A.S sampai hari kiamat. Dajjal boleh membuat apa sahaja perkara-perkara yang luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua matanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.


Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang kafir pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan dubur mereka.


Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa A.S dan cincin Nabi Sulaiman A.S.
Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan tertulislah di dahi orang itu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.


Turunnya Nabi Isa. A.S di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh dajjal. Kemudian Nabi Isa A.S akan menjalankan syariat Nabi Muhammad S.A.W.
Yakjuj dan Makjuj pula akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya mereka ini, bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah diminum nescaya tidak akan tinggal walau pun setitik.


Rasulullah S.A.W telah bersabda, " Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit sahaja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi di merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq"


Berkata Ali bin Abi Talib, Akan datag di suatu masa di mana Islam itu hanya akan tinggal namanya sahaja, agama hanya bentuk sahaja, Al-Qur'an hanya dijadikan bacaan sahaja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma Allah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga. Dan kesemua yang tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat."


Sabda Rasulullah S.A.W, "Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada isterinya, menderhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, oarng dimuliakan kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan kerana takutkan Allah, maka kesemua itu adalah tanda-tanda kiamata."