Minggu, 04 Maret 2012

Negeri 5 Menara



Negeri 5 Menara adalah sebuah trilogi, yang terdiri dari 3 novel yang saling bersambung. Novel pertama adalah "Negeri 5 Menara", yang kedua adalah "Ranah 3 Warna" dan yang ketiga sedang dalam proses penulisan. Judulnya nanti akan mengandung unsur angka 1.

Buku 1: Negeri 5 Menara
Buku ini ditulis dengan syukur, respek dan terima kasih. Kepada Tuhan, kepada orang tua dan handai tolan, dan kepada setiap orang yang telah menanam kebaikan dalam hidupnya.
"Negeri 5 Menara” adalah buku pertama dari rencana trilogi. Buku ini berniat merayakan sebuah pengalaman menikmati atmosfir pendidikan yang sangat inspiratif. Semoga buku ini bisa membukakan mata dan hati pembaca.  Dan menebarkan inspirasi ke segala penjuru.
Salah satu pesan utama novel ini adalah "man jadda wajada" sebuah pepatah Arab yang berarti "siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses". Pengalaman para tokoh di novel ini mengajarkan mereka bahwa apa pun mungkin diraih selama didukung usaha dan doa. Jangan pernah remehkan mimpi, setinggi apa pun. Sungguh Tuhan Maha mendengar.
Sebagian royalti diniatkan untuk merintis Komunitas Menara, sebuah organisasi sosial berbasis relawan (volunteer) yang menyediakan sekolah, perpustakaan, rumah sakit, dan dapur umum secara gratis buat kalangan yang tidak mampu.




source:
http://negeri5menara.com/index.php/tentang-novel

Persahabatan Jari Kelingking


Persahabatan jari kelingking… meskipun ia kecil… tapi ia kan memegang erat…



Terinspirasi oleh :  jari kelingking
Karawang, 02 Maret 2012

Masih ingatkah dirimu…
Kala kita kecil, kau bikin diriku menangis menderu…
Karena kau telah rebut mainan kesukaanku…
Hingga aku hanya bisa manangis menggebu – gebu…
Karena kau hanya tertawa meninggalkaku…

Hingga kala usia remaja mulai berjumpa…
Membuat fisikku tumbuh semakin dewasa…
Waktu itu kau kembali berulah membuatku sedih terasa…
Dengan mencorat – coret buku tugas sekolahku hingga tak berupa…
Hanya membuatku kesal dan marah di jiwa…

Kini sosokku telah benar – benar dewasa…
Dan kau pun tak lagi menjadi sosok anak kecil yang pantas dimanja…
Saat kuingat cerita tentang kita…
Mengingatkan akan banyak cerita…
Duka, lara bebuah air mata…
Senyum, tawa menyisakan kegelian terasa…
Seakan bak cerita kehidupan yang selalu berganti – ganti…

Aku hanya mampu tersenyum malu mengingat cerita – cerita kita…
Akan tawa, bahagia, tangis dan luka yang pernah kita rasa…
Kini hanya akan meninggalkan sebuah kerinduan di jiwa…
Akan makna persahabatan yang telah kita lalui bersama…
Mungkin tak kan pernah ada yang meminta…
Kita aka bersahabat dengan siapa?
Tua, muda, laki, ataupun wanita…
Ayah, Ibu, adik, kakak, teman, bahkan saudara…
Semuanya Allah hadirkan dari kasih sayang-Nya…
Melalui sosok – sosok yang dekat dengan diri kita…

Aku hanya bisa meminta pada Sang Kuasa…
Layaknya persahabatan jari kelingking…
Yang memegang erat satu sama lainnya…
Tuk sejenak saling berbagi motivasi dan cerita…
Menjalani perjuangan dan tantangan menghadang…

Ya Allah… Ya Rabbi…
Terima kasih untuk cerita – cerita yang telah kau hadirkan…
Aku hanya merasakan…
Bahwa dirimu masih memberikan kesempatan bagi sosokku ini…
Tuk tetap tegar dalam menjalani tantangan kehidupan…

Terima kasih sahabat – sahabatku…
Terima kasih Ya Allah…

Teruslah genggam erat tanganku…
Sebagai penguat dan motivasi penguat…
Tuk hadapi tantangan di hari esok yang kan menghadang…
Karena ini bukan cerita ku semata…
tapi ini cerita kita…
Sebagai anugerah Allah pada hamba – hamba – Nya…
Melalui orang – orang terdekat kita…