Selasa, 01 November 2011

Mantan Maling dan Mantan Ustadz

Karena hati ibarat gelombang yang kan terus berubah - ubah

Terinspirasi oleh:  mentari pagi yang bersinar
Temanggung, 01 November 2011



“Hati dinamakan qolb karena sifatnya yang cepat berubah. Hati itu bagaikan bulu (ayam) yang tergantung di atas sebuah pohon, yang dibolak-balikan oleh angina sehingga bagian atas terbalik ke bawah dan bagian bawahterbalik ke atas.”
(HR. Ahmad)


Mas’e… Mbak’e…
Mungkin kalau kita pernah nonton film “Dalam Mihrab Cinta” ataupun membaca novel karya
Habbiburahman El Shirazy itu, mungkin kita bisa melihat sosok Syamsul yang berproses dalam hatinya. Dia yang sebelumnya adalah seorang anak pesantren harus beralih diri menjadi seorang pencuri. Hingga akhirnya Allah menetapkan kembali hatinya untuk hijrah ke kebaikan. Atau mungkin dalam kehidupan kita sering mendengar kisah tentang mantan ustadz yang justru berubah menjadi orang jahat dan juga tentang mantan maling yang berubah menajdi ustadz.



Hati ibarat gelombang yang kan terus berubah – ubah…
Kadang suatu saat keimanan kita berada di puncak paling tinggi…
Dan tak jarang pula keimanan kita jatuh terjermbab ke lembah terdalamnya…
Disitulah kita perlu menjaga hati…
Agar dapat selalu istiqomah di jalan cinta – Nya…

Yupz, bgitulah sejenak makna hati. Hati itu ibarat gelombang yang sealalu naik turun keimanannya. Tak pernha ada yang tahu kehiduapan kedepan kita ini seperti apa. Banyak factor lingkungan yang bisa mengubah urusan tentang yang satu ini. Hingga kadang orang baik bisa berubah menjadi orang jahat. Pencopet bisa berubah menjadi ustadz, dll. Melihat situasi ini penulis cuma ingin sejenak bersenandung.

Kehidupan bisa mengajarkanmu akan ketetepan hati…
Tak banyak kuduga…
Bahwa kadang ceritanya bagaikan sebuah sinetron yang tak pernah kurasa…
Hingga semua terasa hanyalah mimpi semata…

Ada sang wanita berkerudung panjang ke dada…
Rela melepas jilbabnya hanya untuk sekedar harta dan kecantikannya…
Seakan mereka lupa akan agama…
Padahal secara nyata…
Dia telah menggadaikan hati untuk kehidupan dunia…

Ada pula laki – laki pejuang yang dulu selalu berada di garda terdepan…
Kala ada genderang jihad perang bertabuhan…
Namun kini membuat hati nampak teralihkan…
Membuka topeng kepalsuan…
Membuatnya sejenak lupa akan agama yang telah ia gadaikan…
Hanya karena cinta dan harta yang tak terabadikan…

Mas’e… Mbak’e…
Tak pernah ada yang tahu ketetapan hati kita. Sejauh mana kita mampu bertahan di bawah godaan dan rayuan dunia yang makin merajalela ini. Seakan – akan syetan menggoda manusia dari berbagai mata penjuru mata angin. Hingga terkadang manusia dengan mudah mengubah status lamanya sebagai orang baik menjadi orang jahat. Namun, disitulah kita mulai tersadarkan bahwa kita hanya bisa berikhtiar dan berdoa agar selalu berada di jalan cinta Allah SWT.


“Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.” (Q.S Al – Fatihah 6 – 7)

Hingga pada akhirnya mungkin satu harap yang bisa kita pinta dalam penentuan arah kita. Semoga Allah menentapkan hati kita menuju kebaikan dan ketaqwaan. Banyak hal yang bisa mempengaruhi keistiqomahan hati kita, namun disitulah perjuangan kita untuk tetap bisa berJUANG menuju jalan cinta – Nya. Dan sebagai syair penutup, penulis coba hadirkan sebuah senandung kecil.


Hati manusia ibarat sang mentari pagi yang tak menentu…
Apakah akan terbit dengan cerahnya…
Atau justru mendung tebal menyelimuti…
Namun disitulah perJUANGan kita untuk menetapkan hati…
Memilih pada dua arah perjalanan…
Menjadi seorang “maling” ataupun “ustadz”…
Disitulah kita hanya bisa berharap pinta dalam doa…
Ya Allah…
Wahai Dzat Yang Maha Membolak – balikkan hati…
Tetapkanlah hamba di jalan ketakwaan -  Mu…
Bimbinglah hamba menuju jalan cinta – Mu…

NB: afwan… tidak bermaksud untuk menggurui atau mengajari. Tapi inilah harapan dan keinginan dalam hati agar kita selalu berada di jalan cinta – Nya. Maaf jika ada kekungan n kekhilafan dalam penulisan, kelebihan n kebenaran hanya milik Allah semata.  Saling berbagi inpirasi, saling mengingatkan. Semoga bermanfaat nggih. SMANGADZ. ^^V

0 komentar:

Posting Komentar